TEMPO.CO, Makassar - Ikatan Pencak Silat Indonesia (IPSI) Sulawesi Selatan hanya meloloskan sembilan kelas untuk tampil ke Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Jawa Barat 2016. Padahal, 27 atlet diboyong di babak kualifikasi PON XIX di Gorontalo pada 25-29 November 2015.
"Alhamdulillah, kami meloloskan 11 atlet dari sembilan kelas yang diikuti di pra-PON," kata pelatih Muhammad Arham melalui pesan singkat pada Minggu, 29 November 2015.
Ia menjelaskan 8 atlet putra dan 3 putri yang lolos. Perinciannya, kategori putra Awaluddin (Kelas A), Johan (Kelas B), Hamuddin (Kelas C), Baso Ridwanto (Kelas D), Saiful (Kelas E), Ahmad Sidiq (Kelas F), dan Ganda Putra Anjas Yordan, serta Muhammad Akbar. Untuk kategori putri adalah Purnamasari (Kelas E) serta ganda putri Atitah dan Fitriah.
IPSI Sulawesi Selatan tak meloloskan kelas F putri lantaran kalah dari Sulawesi Utara dengan skor 3-2. "Kami kalah karena dikerjai sama sebagian juri, tapi enggak apa-apalah," kata Arham. Ia berjanji timnya bakal kerja keras untuk mempersembahkan medali pada PON 2016. "Silat adalah salah satu cabang olahraga andalan Sulawesi Selatan," ucapnya.
Sebelumnya, tim pelatih mengeluhkan lambatnya tim defentif pra-PON dibentuk, padahal perlombaan sudah dekat. Meski begitu, Arham mengungkapkan, jika timnya tetap optimistis lantaran sebagian atlet yang masuk sudah lama menjalani latihan bersama. Bahkan, atlet andalan Sulawesi Selatan tergolong berpengalaman karena pernah membela tim nasional Indonesia di ajang SEA Games, yakni Awaluddin Nur.
DIDIT HARIYADI