TEMPO.CO, Kuta - Setelah empat minggu menjalani persiapan menjelang pertarungan melawan petinju asal Jepang Yoshitaka Kato di bawah pelatih Craig Christian, juara tinju kelas ringan World Boxing Organization (WBO) Asia Pasifik asal Indonesia Daud 'Cino' Yordan merasakan perbedaan mencolok dengan latihan yang selama ini dijalaninya.
Craig yang sebelumnya menjadi pelatih petinju Indonesia Chris John, menurut Daud, memiliki ambisi untuk menerapkan pola bertarung dengan lebih banyak menekan lawan. "Ambisi Craig adalah bagaimana saya bisa menekan dan memukul lebih dulu, jangan mau belakangan. Kalau belakangan bisa jadi saya terlalu lama membalas lagi," kata Daud, saat ditemui Tempo, di Kuta, Sabtu, 9 Januari 2016.
Meski instruksi Craig seperti itu, Daud mengatakan dalam penerapannya tetap akan menyesuaikan situasi di atas ring. Menurut mantan pelatih Chris John itu, lanjut dia, selalu ada kesempatan untuk bisa menguasai serangan. "Nanti selalu ada sinkron instruksi dari Craig. Kalau memang tidak menguntungkan, ya tidak perlu," ujarnya.
Daud menjalani latihan pematangan strategi di bawah Craig di Sasana Mirah Boxing Camp, Kuta, Bali, sejak 16 Desember lalu. Ia merasa tidak kesulitan beradaptasi dengan program latihan yang diterapkan Craig. Di tahun 2010, dia pernah ikut menumpang latihan dengan Chris John di Australia bersamanya.
Menurut dia, Craig merupakan pelatih tinju yang bagus. "Itu terbukti. Craig bisa membawa Chris John selama 10 tahun tidak terkalahkan," ujarnya.
Sebelumnya, Daud dilatih kakak kandungnya sendiri Damianus Yordan yang merupakan manyan petinju nasional amatir dan profesional. Meski sekarang tidak lagi melatih, menurut Daud, kakaknya tetap memberikan dukungan padanya. "Sebagai saudara dia merasa untuk lebih baik saya perlu juga ditangani orang lain," tutur petinju yang kini telah mencatat rekor 34 menang (24 KO) dan 3 kalah itu.
Bagi Daud, saat ini yang terpenting adalah mempersiapkan diri menghadapi pertarungan mempertahankan gelar melawan Kato yang akan digelar di Balai Sarbini, Jakarta, 5 Februari 2015. Apabila berhasil mengalahkan petinju Jepang yang memiliki rekor rekor 29 menang (9 KO), 6 kalah, 1 imbang, ia akan mencatat dua kali berhasil mempertahankan gelar juara tinju kelas ringan WBO Asia Pasifik dan WBO Afrika. Kemenangan itu sekaligus akan mendekatkannya dengan pertarungan melawan juara dunia kelas ringan versi WBO Terry Flanagan dari Inggris.
BRAM SETIAWAN