TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi menyampaikan ucapan turut berbelasungkawa atas meninggalnya Djoko Susilo.
Mantan Duta Besar Swiss itu sebelumnya banyak memberikan kontribusi dalam pembenahan sepak bola di Tanah Air dengan menjadi anggota Tim Sembilan Kemenpora. Kemudian dia bergabung di Tim Transisi PSSI sekaligus Tim Kecil yang dibentuk untuk berkomunikasi dengan FIFA.
"Dari Dili, Timor Leste, saya ikut berbelasungkawa dan berdukacita mendalam atas kepergian sahabat saya, Djoko Susilo. Semoga almarhum husnul khotimah dan mendapat tempat termulia di sisi Allah SWT," kata Menpora melalui WhatsApp, Selasa, 26 Januari 2016.
"Selamat jalan sahabat yang baik hati, idealis, dan penuh dedikasi," ujar Menteri Imam, yang saat ini tengah mendampingi Presiden Joko Widodo melakukan kunjungan kerja ke Dili, Timor Leste.
Djoko mengembuskan napas terakhir pada Selasa, 26 Januari 2016, sekitar pukul 12.35 di Ciganjur, Jakarta Selatan. Almarhum diduga terkena serangan jantung ketika bertamu di kediaman koleganya di Ciganjur.
Bob Sulaeman Effendi, rekan almarhum, mengatakan Djoko sempat dilarikan ke rumah sakit terdekat. "Tapi nyawanya tak tertolong," tutur Bob saat dihubungi Tempo, Selasa, 26 Januari 2016.
Kepala Komunikasi Kementerian Pemuda dan Olahraga Gatot S. Dewa Broto mengaku terkejut mendengar berita Djoko Susilo meninggal. "Kami sangat terkejut karena hampir setiap minggu sering ketemu di rapat Tim Transisi," ucap Gatot, yang juga anggota Tim Transisi, Selasa, 26 Januari 2016.
Gatot mengenal Djoko sejak dia masih menuntut ilmu di Program Studi Hubungan Internasional Universitas Gadjah Mada pada awal tahun 1980-an. "Beliau orang yang sangat konsisten, tegar, dan sangat bertanggung jawab apa pun risikonya," ujar Gatot.
Menurut keterangan dari keluarganya, kata Gatot, almarhum akan dimakamkan di Boyolali.
RINA WIDIASTUTI | JOBPIE SUGIHARTO