TEMPO.CO, Kuta - Mengenal dunia tinju dari sang kakak, Daud ‘Cino’ Yordan kini telah menjadi seorang juara tinju kelas ringan (62,1 kilogram) WBO Asia Pasifik. Ketertarikan Daud kecil terhadap olahraga tinju tumbuh karena dukungan sang kakak, Damianus Yordan, yang seorang mantan petinju nasional amatir dan profesional.
Peran Damianus sangat besar bagi perjalanan karir Daud Cino sebagai seorang petinju nasional. Damianus juga merupakan pelatih pertama Daud Cino. “Sampai saat ini abang saya (Damianus) selalu jadi motivasi saya untuk meraih kemenangan di atas ring tinju,” kata saat ditemui Tempo di Kuta, Jumat, 29 Januari 2016.
Daud mulai serius menekuni dunia olahraga tinju ketika ia duduk di bangku SMA. Motivasi utama dia, menjadi seorang petinju merupakan sebuah jalan untuk bisa memperbaiki kehidupan ekonomi keluarganya.
“Saya dari latar belakang orang tidak mampu. Kami tinggal di desa yang baru tahun 2015 masuk listrik. Saya terbayang melihat karir para petinju besar bisa sukses dan punya uang banyak. Apalagi keluarga besar saya mendukung saya jadi petinju,” ujarnya.
Tekad Daud untuk mengalahkan Yoshitaka Kato semakin besar. Bukan hanya sebagai tangga menuju pertarungan melawan juara dunia, tetapi kemenangan itu akan dipersembahkan sebagai hadiah ulang tahun istri dan anaknya yang terlewatkan karena berlatih di Bali.
“Selama di Bali ada dua moment bahagia dalam keluarga. Anak saya ulang tahun pada 25 Desember lalu dan istri saya ulang tahun 27 Januari. Tentu kemenangan menjadi harga mati,” kata Daud.
Daud akan menghadapi petinju asal Jepang, Yoshitaka Kato, dalam pertarungan mempertahankan gelar untuk kali kedua, di Balai Sarbini, Jumat, 5 Januari 2016.
BRAM SETIAWAN