TEMPO.CO, Jakarta - Dewan Olimpiade Asia (OCA) memutuskan Asian Games ke-18 yang akan berlangsung di Jakarta dan Palembang pada 2018 akan mempertandingkan 37 cabang olahraga. Nomor-nomor yang dipertandingkan akan ditentukan secepatnya.
"Mengenai cabang olahraga yang akan dipertandingkan, sudah diputuskan ada 36 ditambah 1 usulan dari tuan rumah, jadi total 37 cabang olahraga," ujar Ketua Komisi Koordinasi OCA, Tsunekazu Takeda, dalam jumpa wartawan seusai rapat koordinasi Komite Asian Games 2018 dengan OCA, di Hotel Fairmont, Senayan, Jakarta, Minggu, 31 Januari 2016.
Takeda merasa senang melihat keseriusan Indonesia menjadi tuan rumah pesta olahraga tingkat Asia empat tahunan ini. "Kami sangat bahagia melihat perkembangan yang cukup banyak dibanding pertemuan sebelumnya," katanya.
Ada perubahan tempat penyelenggaraan, yaitu pertandingan tenis meja dan senam, yang sebelumnya direncanakan digelar di Palembang, dipindah ke Jakarta. Selain itu, lokasi laga tenis lapangan dan soft tennis dipindah dari Jakarta ke Palembang.
Ketua Umum Komite Olimpiade Indonesia (KOI) Erick Thohir menjelaskan 36 cabang yang dimaksud itu adalah 28 dari Olimpiade dan 8 dari non-Olimpiade. Satu sisanya merupakan usulan Indonesia. "Antara jet ski, paragliding (paralayang), bridge, atau rocksport (panjat dinding)," kata Erick.
Penentuan cabang olahraga dan nomor-nomor pertandingannya adalah domain Satuan Pelaksana Program Indonesia Emas serta Kementerian Pemuda dan Olahraga. "Mereka akan duduk bersama untuk menentukan karena kita sebagai tuan rumah punya target medali. Jadi domainnya bukan di kami (KOI)," ujarnya.
Selain menentukan jumlah cabang olahraga, menurut Erick, OCA mengingatkan bahwa pembangunan arena pertandingan harus selesai tepat waktu. Sebab, sebelum digunakan untuk Asian Games, arena akan dipakai untuk menggelar Asian Youth Games pada pertengahan 2017. "Venue harus sesuai dengan standar internasional," katanya.
Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat Basuki Hadimuljono, kata Erick, telah memberi penjelasan kepada OCA dalam rapat Sabtu, 30 Januari 2016. Basuki menjelaskan pihaknya selalu berkoordinasi dengan pihak internasional sehingga standar arena terpenuhi. Begitu juga perkampungan atlet.
"Pak Menteri bersama timnya mempresentasikan hingga deadline pembangunan maka OCA percaya diri tentang kesiapan Indonesia," kata Erick.
RINA WIDIASTUTI