TEMPO.CO, Jakarta - Andy Murray tengah menikmati masa-masa menyenangkan menjadi ayah baru. Karena itulah petenis terbaik Britania Raya itu merasa sedih jika harus meninggalkan bayinya yang baru berusia tiga bulan, Sophia, untuk berlatih di All England Club, London. Keluarga Murray tinggal di Oxshott di pinggrian London,
Murray harus mempersiapkan diri menjelang babak I Piala Davis Grup Dunia melawan Jepang, 4-6 Maret, di Birmingham, Inggris. Britania Raya adalah juara bertahan di turnamen beregu putra ini.
Kepada The Guardian, Murray mengaku merasa bersalah karena terlalu sering meninggalkan istrinya, Kim, dan Sophia. Setelah dikalahkan Novak Djokovic di final Australia Terbuka, 31 Januari lalu, Murray beristirahat dari tenis dan baru kembali pekan ini. Pemain berusia 28 tahun itu mengaku tak ingin melewati setiap menit dari perkembangan putrinya.
"Segalanya sungguh mengejutkan saya, segala perubahan sejak pertama ia lahir. Kita tak akan memperhatikan hal itu bila tidak bersamanya setiap hari. Saya terus mengamati foto-foto sejak ia lahir, berusia lima hari, hingga beberapa minggu," ujar Murray.
"Saya sungguh tak ingin kehilangan melihat segala perubahan itu. Saya selalu merasa sedih meskipun hanya pergi sehari saja. Saya merasa harus berada di sampingnya sesering mungkin. Jadi ketika saya harus meninggalkan rumah pada pukul delapan pagi dan kembali pukul 20, rasanya sungguh sedih," tutur petenis peringkat kedua dunia itu lagi.
Setelah dikalahkan Djokovic di final Australia Terbuka, sama seperti tahun lalu, Murray langsung kembali ke Inggris. Sophia lahir pada 7 Februari dan Murray menjadikan bulan tersebut sebagai "libur tenis". Ia mengaku tidak merasa takut untuk menggendong bayinya.
Juara Olimpiade London 2012 itu juga telah belajar banyak sebagai persiapan untuk menjadi ayah. Ia antara lain membaca buku berjudul "Commando dad", sama seperti yang dibaca Pangeran William sebelum putra pertamanya, Pangeran George, lahir pada Juli 2013.
Murray juga tak takut prestasinya akan menurun setelah menjadi ayah. Apalagi tiga anggota empat besar lain di tenis, Novak Djokovic, Roger Federer, dan Stanislas Wawrinka, semuanya sudah memiliki anak dan masih bisa berprestasi di level yang sangat tinggi.
PIPIT