TEMPO.CO, Jakarta - Satu lagi keluarga Williams mengakhiri boikot dalam turnamen tenis putri di Indian Wells. Pemain nomor satu dunia, Serena Williams, sudah melakukannya pada 2015. Kini giliran sang kakak, Venus, yang mengakhiri 15 tahun masa "ngambek" ogah tampil di kawasan gurun di Negara Bagian California itu.
Awal boikot Williams bersaudara bermula pada 2001. Kala itu, kedua pemain tersebut disoraki penonton karena dianggap tidak serius saat bertanding setelah tiba-tiba Venus "mengalah" pada semifinal dengan alasan cedera lutut.
Ayah kedua pemain itu, Richard Williams, pun langsung bersuara keras. Menurut dia, kedua putrinya telah menjadi sasaran rasialisme.
Namun, pada turnamen tahun ini, penonton di Indian Wells Tennis Garden sudah bisa kembali menyaksikan aksi Williams bersaudara. Seri WTA Premier, yang kelasnya hanya kalah dari Grand Slam, itu akan berputar pada 10-20 Maret 2016.
Dalam wawancara di The Players Tribune, Venus mengaku tetap tak bisa begitu saja melupakan rasa sakit hati akibat perlakuan penonton 15 tahun silam. Menurut dia, lututnya saat itu memang benar-benar sakit, padahal ia sangat ingin menghadapi adiknya.
"Saya masih ingat tuduhan kepada saya, adik, dan ayah saya. Saya masih ingat sikap penonton ketika melihat saya berjalan menuju tempat duduk untuk melihat Serena bermain di final dan saya tak mengerti dengan sikap ribuan orang itu terhadap dua orang berusia 19 dan 20 tahun yang sedang berusaha melakukan yang terbaik," ujarnya.
Venus memutuskan kembali setelah melihat hangatnya sambutan penonton terhadap Serena pada 2015. Penonton bahkan memberi Serena penghormatan sambil berdiri sebelum pertandingan babak pertama di lapangan utama.
PIPIT