Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Terlilit Kasus Doping, Sharapova Bersalah atau Tidak?

image-gnews
Maria Sharapova menggelar konferensi pers di Los Angeles, 7 Maret 2016. Sharapova telah mengkonsumsi Meldonium selama 10 tahun sebelum akhirnya dilarang pada awal 2016. Jayne Kamin-Oncea-USA TODAY Sports
Maria Sharapova menggelar konferensi pers di Los Angeles, 7 Maret 2016. Sharapova telah mengkonsumsi Meldonium selama 10 tahun sebelum akhirnya dilarang pada awal 2016. Jayne Kamin-Oncea-USA TODAY Sports
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Ada beragam penilaian terhadap petenis putri Maria Sharapova setelah dia mengaku bersalah memakai obat yang dilarang dalam kompetisi olahraga alias doping. Pengakuan itu terjadi dalam sebuah konferensi pers di sebuah hotel di Los Angeles, California, Amerika Serikat, Selasa lalu.

Sebagian memaklumi “pengakuan dosanya” dan lantas membelanya. Sebagian lagi mempersalahkannya. Bekas petenis putri nomor satu dunia tersebut dianggap telah melakukan kebohongan selama bertahun-tahun dengan memakai obat itu.

Sharapova, 28 tahun, menggunakan obat bernama meldonium untuk alasan kesehatan sejak 2006. Tapi obat tersebut kemudian menjadi obat yang dilarang atau masuk kategori doping dalam kompetisi olahraga tahun ini.

Petenis Rusia ini mengaku hasil tes dirinya adalah positif doping setelah dikalahkan Serena Williams pada babak perempat final Grand Slam Australia Terbuka di Melbourne, Januari lalu.

Federasi Tenis Internasional (ITF) mengatakan Sharapova akan mendapat skorsing sejak 12 Maret 2016. Ia terancam dilarang bertanding selama 4 tahun.

Nick Bollettieri, 84 tahun, pelatih tenis ternama asal Amerika Serikat, yakin anak didiknya pada masa junior itu telah membuat satu “kesalahan yang sangat jujur” dan tidak mengambil keuntungan tidak adil dari pemakaian obat tersebut.    

“Ia (Sharapova) bilang mengambil obat ini selama bertahun-tahun, kemudian tidak membaca memorandum (pembaruan peraturan doping) yang keluar,” ujar Bollettieri kepada BBC Radio 4's Today.
Bollettieri mengatakan sangat terkejut hasil tes doping Sharapova adalah positif karena, “Ia (Sharapova) selalu di papan atas di dalam segala hal.” Tapi pelatih tenis legendaris itu kemudian menambahkan, “Semua orang mesti bertanggung jawab untuk semua yang dilakukannya dalam hidup.”

Bagi sebagian pihak yang kritis kepada Sharapova, muncul kesangsian bagaimana petenis yang dikenal ingin segalanya berjalan dengan sempurna ini--dan juga manajemen timnya--bisa begitu teledor tidak memantau perkembangan peraturan doping.

Dalam meningkatkan prestasi, misalnya, Sharapova sangat peduli terhadap  mutu pelatihnya. Itu sebabnya, setelah dilatih oleh ayahnya, Yuri Sharapov, dan dimasukkan dalam Akademi Tenis Nick Bollettieri--Sharapova pindah dari Rusia ke Amerika pada usia 9 tahun--ia sudah berganti pelatih empat kali dalam kurun waktu 8 tahun terakhir.   

Sharapova sangat teliti pada keterkaitan antara kualitas pelatih dan peningkatan prestasinya. Karena itulah, ketika Jimmy Connors dianggap gagal melatihnya, bekas bintang tenis putra Amerika Serikat tersebut segera dipecat pada 2013.

Jadi, bagaimana bisa Sharapova dan timnya yang dikenal sangat menjaga citra petenis Rusia ini “tiba-tiba” bisa sangat lalai dalam mengawasi peraturan doping?

Menurut Sharapova, dia mengkonsumsi meldonium pertama kali pada 10 tahun silam. Dan obat itu terus dipakai berdasarkan anjuran dari dokter keluarga.

Produsen meldonium asal Latvia, yaitu Grindeks, mengatakan kepada Associated Press, sebagaimana dikutip Guardian, obat ini dirancang untuk memperbaiki alirah darah di jantung. Normalnya, produsen melanjutkan, obat ini dipakai untuk perawatan selama enam pekan.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

“Tergantung kondisi pasien. Tentu saja pengobatan persiapan meldonium dapat bervariasi dari empat sampai enam pekan. Program pengobatan dapat diulang dua atau tiga kali setahun,” kata perusahaan itu dalam sebuah pernyataan e-mail kepada Guardian.
Grindeks mengatakan obat itu dapat memperbaiki kapasitas kesehatan secara fisik dan mental. Tapi mereka mengatakan obat itu tidak mengubah penampilan atlet selama bertanding dan bahkan sebaliknya.

Pasalnya, kata Grindeks, dalam kegiatan olahraga, obat ini memperlambat tubuh dalam memecah asam lemak untuk menghasilkan energi.

Namun Grindeks tidak berkomentar ketika seseorang seperti Sharapova, dengan gejala sakit yang digambarkannya, menjadi pasien yang tepat untuk memakai meldonium. Perusahaan itu mengatakan obat mereka dirancang untuk pasien yang punya masalah dengan jantung dan aliran darah.

Selama ini Sharapova hanya dikenal dari keluarga yang mengalami masalah dengan diabetes. Suatu penyakit ketika tubuh seseorang tidak bisa secara otomatis mengendalikan tingkat gula dalam darahnya. Atau, selama ini Sharapova sering diketahui kerap mengalami cedera lengan kiri atau kakinya.

Sebelum mengadakan konferensi pers di Los Angeles itu, Sharapova juga mengundurkan diri dari kejuaraan Baribas Open di Indian Wells, California, Amerika Serikat, dengan cedera lengan. Ia juga absen dari pertandingan sejak kalah pada perempat final Australia Terbuka, Januari lalu, dengan alasan yang sama, yaitu cedera lengan.  

Seorang pakar antidoping asal Jerman, Mario Thevis, yang menolong pengembangan tes untuk meldonium, mengatakan tes ini dapat diandalkan meskipun penambahan obat-obat baru yang masuk dalam daftar badan dunia antidoping, Wada, masih dalam proses.

“Sebagai seorang ilmuwan, Anda tidak bisa mengatakan 100 persen. Tapi ada substansi yang non-alami. Artinya dapat dengan mudah dibedakan (dari zat-zat alami),” kata Thevis, seorang profesor di laboratorium antidoping di Cologne, Jerman.

“Ada potensi zat untuk meningkatkan kinerja dan telah digambarkan sebagai sarana buat memfasilitasi pemulihan dan peningkatan fisik serta kemampuan beban kerja mental,” Thevis menambahkan.
Thevis mengatakan obat itu bisa digunakan di Eropa Timur dan negara-negara Balkan. Obat itu nyaris tidak dipakai di Amerika Serikat dan belahan Eropa lainnya. Sedangkan Sharapova sejak berusia 9 tahun sudah pindah ke Amerika Serikat meski tetap menjadi warga negara Rusia.

“Saya gagal dalam tes (doping) dan mengambil tanggung jawab penuh untuk itu,” kata Sharapova dalam konferensi pers.

Konferensi pers itu dirancang layaknya sebuah pentas teater tragedi. Latar belakang adalah tirai warna krem yang redup. Sharapova memakai baju kemeja lengan panjang warna hitam dan celana panjang hitam. Lantainya warna kuning redup.

Ini pencitraan tentang sebuah ensambel untuk berkabung. Dan simpati segera mengalir, termasuk dari rival bebuyutannya, petenis nomor satu dunia Serena Williams.

GUARDIAN | BBC | THE NEW YORK TIMES | PRASETYO

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Resmi Berpisah dengan Miyu Kato, Aldila Sutjiadi Bakal Punya Tandem Baru Asal Amerika Serikat

17 hari lalu

Pasangan petenis ganda putri Aldila Sutjiadi / Miyu Kato di Indian Wells Paribas Open 2024. Dok. Tim Komunikasi Athletica Company
Resmi Berpisah dengan Miyu Kato, Aldila Sutjiadi Bakal Punya Tandem Baru Asal Amerika Serikat

Perjalanan Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato ditutup dengan kekalahan di Charleston Open 2024.


Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato Target Juara di Charleston Open 2024

18 hari lalu

Pasangan petenis ganda putri Aldila Sutjiadi / Miyu Kato di Indian Wells Paribas Open 2024. Dok. Tim Komunikasi Athletica Company
Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato Target Juara di Charleston Open 2024

Petenis putri Indonesia Aldila Sutjiadi siap kembali berlaga di turnamen WTA 500 Charleston Open, South Carolina, Amerika Serikat.


Danielle Collins Juarai Miami Open 2024, Torehkan Rekor dan Raih Pencapaian Tertinggi

19 hari lalu

Danielle Collins. REUTERS/Loren Elliott
Danielle Collins Juarai Miami Open 2024, Torehkan Rekor dan Raih Pencapaian Tertinggi

Petenis Amerika Serikat, Danielle Collins, berhasil menjuarai Miami Open 2024, dengan mengalahkan Elena Rybakina.


Berpisah dengan Sang Pelatih Goran Ivanisevic, Novak Djokovic Tulis Pesan Mengharukan di Instagram Miliknya

22 hari lalu

Aksi petenis Serbia, Novak Djokovic saat melawan petenis Prancis, Adrian Mannarino dalam pertandingan babak keempat Australia Open di Melbourne Park, 21 Januari 2024. Novak Djokovic melangkah ke perempat final Australia Terbuka 2024 dengan kemenangan tiga set langsung atas wakil Prancis, Adrian Mannarino. REUTERS/Eloisa Lopez
Berpisah dengan Sang Pelatih Goran Ivanisevic, Novak Djokovic Tulis Pesan Mengharukan di Instagram Miliknya

Novak Djokovic mengumumkan perpisahannya dengan sang pelatih Goran Ivanisevic lewat unggahan di Instagram miliknya pada Rabu, 27 Maret 2024.


Aldila Sutjiadi Yakin Bisa Lewati Babak Pertama Indian Wells Paribas Open 2024

42 hari lalu

Petenis putri Indonesia Aldila Sutjiadi. (ANTARA/HO/Athletica Company)
Aldila Sutjiadi Yakin Bisa Lewati Babak Pertama Indian Wells Paribas Open 2024

Aldila Sutjiadi bersama pasangannya Miyu Kato akan turun di nomor ganda putri Indian Wells Paribas Open 2024 dan didampingi pelatih Carlos Alberto Drada.


Kunci Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato Berhasil Menang Comeback di Babak Pertama Qatar Open 2024

12 Februari 2024

Petenis Indonesia Aldila Sutjiadi saat berlaga di Thailand Open 2024. Kredit: @cocodubreuilphoto
Kunci Aldila Sutjiadi dan Miyu Kato Berhasil Menang Comeback di Babak Pertama Qatar Open 2024

Aldila Sutjiadi merasa permainannya dengan Miyu Kato semakin kompak dan solid usai lolos ke 16 besar Qatar Open 2024.


Hobi Aldila Sutjiadi, Main Golf dan Wisata Kuliner untuk Pengusir Jenuh saat Tur Tenis Dunia

7 Februari 2024

Aldila Sutjiadi. Instagram/@Dila11
Hobi Aldila Sutjiadi, Main Golf dan Wisata Kuliner untuk Pengusir Jenuh saat Tur Tenis Dunia

Aldila Sutjiadi tak menampik kerap merasa jenuh dengan olahraga tenis, dia pun menjadikan golf dan wisata kuliner sebagai pelarian.


Cerita Aldila Sutjiadi soal Awal Pertemuan dengan Miyu Kato Hingga Raih Gelar Thailand Open 2024

5 Februari 2024

Petenis Indonesia Aldila Sutjiadi dan pasangannya asal Jepang Miyu Kato yang menjuarai turnamen WTA 250 Thailand Open 2024, Minggu, 4 Februari 2024. Kredit: Tim Komunikasi Athletica Company.
Cerita Aldila Sutjiadi soal Awal Pertemuan dengan Miyu Kato Hingga Raih Gelar Thailand Open 2024

Aldila Sutjiadi mengungkapkan cara dia membangun chemistry dengan Miyu Kato dalam keterbatasan jarak dan waktu. Mereka telah mengoleksi tiga gelar.


Hasil Australian Open 2024: Coco Gauff Melangkah ke Semifinal Usai Kalahkan Marta Kostyuk

23 Januari 2024

Petenis Amerika Serikat, Coco Gauff beraksi saat bertanding melawan Petenis Ukraina, Marta Kostyuk dalam Perempat Final Australia Terbuka di Melbourne Park, Melbourne, Australia, 23 Januari 2024. REUTERS/Tracey Nearmy
Hasil Australian Open 2024: Coco Gauff Melangkah ke Semifinal Usai Kalahkan Marta Kostyuk

Juara US Open Coco Gauff mengatasi perlawanan kuat dari petenis non-unggulan Marta Kostyuk pada babak perempat final Australian Open 2024.


Hasil Australian Open 2024: Carlos Alcaraz dan Alexander Zverev Susah Payah Lolos ke Putaran Ketiga

18 Januari 2024

Australian Open - Melbourne Park, Melbourne, Australia - January 18, 2024 Germany's Alexander Zverev in action during his second round match against Slovakia's Lukas Klein REUTERS/Issei Kato.
Hasil Australian Open 2024: Carlos Alcaraz dan Alexander Zverev Susah Payah Lolos ke Putaran Ketiga

Alexander Zverev susah payah mengalahkan petenis kualifikasi asal Slovakia Lukas Klein di Australian Open 2024. Carlos Alcaraz juga demikian.