TEMPO.CO, Birmingham - Pasangan ganda campuran Indonesia Praveen Jordan/Debby Susanto mencetak sejarah dengan meraih gelar juara All England 2016 untuk kali pertama. Ini menjadi gelar satu-satunya yang didapat pemain Indonesia di turnamen ini.
Praveen/Debby berhasil menaklukkan pasangan Denmark, Joachim Fischer Nielsen/Christinna Pedersen di final, dengan skor 21-12 dan 21-17. Kemenangan ini membuat memperkecil rekor kekalahan mereka atas pasangan Denmark itu menjadi 4-6.
Sejak pertarungan baru dimulai, Praveen/Debby bermain agresif dan langsung memberikan tekanan kepada pasangan Denmark peringkat kelima dunia itu. Strategi itu terbukti ampuh. Nielsen/Pedersen tak mampu mengembangkan permainannya.
Di game kedua, pertarung semakin ketat. Nielsen/Pedersen berusaha memberikan tekanan. Tetapi, mereka untuk memaksakan rubber game tak berhasil. Praveen/Debby menutup pertandingan pada menit ke-43.
Praveen/Debby menjadi satu-satunya wakil Indonesia yang berhasil melaju ke final. Mereka membuat kejutan dengan mengalahkan dua pemain unggulan dari Cina secara berurutan.
Di perempat final, mereka menaklukkan unggulan ketiga Liu Cheng/Bao Yixin dengan skor 21-14 dan 23-21. Setelah itu, mereka menyingkirkan unggulan pertama yang tahun lalu menjadi juara All England, Zhang Nan/Zhao Yunlei 21-19 dan 21-16.
Prestasi di All England ini bisa menjadi modal bagi Praveen/Debby sebelum tampil di ajang Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, pada 5-21 Agustus 2016.
TOURNAMENTSOFTWARE | RINA WIDIASTUTI