TEMPO.CO, Jakarta - Ruang latihan tim nasional angkat besi di Pintu 1 Stadion Utama Gelora Bung Karno, Jakarta, kini lebih cerah dan sejuk. Bukan hanya karena lantai karet berwarna hijau yang sudah terpasang rapi, atau tujuh penyejuk udara anyar berkekuatan enam daya kuda yang membuat ruangan tak lagi terasa panas, tapi juga karena anggota tim pelatnas yang murah senyum. Lihat saja Eko Yuli Irawan.
Eko sebenarnya sedang mengalami radang pada lutut kirinya sehingga tidak bisa berlatih maksimal. Tapi, tak seperti dua setengah tahun lalu saat ditemui Tempo sebelum SEA Games 2013, wajah peraih medali perunggu Olimpiade 2012 ini lebih sumringah selepas latihan.
“Ini pemusatan latihan paling nyaman yang saya rasakan sejak menjadi atlet nasional,” kata Eko, yang sudah ada di pemusatan latihan nasional sejak 2006, Senin, 21 Maret 2016.
Apa yang dinikmati Eko adalah hasil renovasi yang dilakukan Pengurus Besar Persatuan Angkat Besi, Binaraga, dan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PB PABBSI). Mereka mendandani kembali ruang latihan yang selesai sejak awal Februari lalu. Pada 11 Februari 2016, atlet-atlet sudah bisa menggunakan ruangan yang lebih layak itu.
Di sekeliling dinding ruangan latihan itu menempel cermin-cermin besar. Melalui cermin itu, seorang atlet bisa melihat keseluruhan tubuhnya. “Ruangan ini jadi terlihat lebih luas dan kami juga bisa mempertajam gerakan teknik dengan becermin,” tutur Eko.
Selain itu, dengan ruangan yang lebih sejuk, kata Eko, dia dan teman-temannya berlatih dengan tidak terlalu capek. Napas mereka lebih terjaga.
“Kalau diubah seperti ini, ada suasana baru,” kata Eko. “Dengan adanya suasana baru, tanpa disadari, semangat lebih besar lagi. Pikiran kami lebih segar.”
GADI MAKITAN