TEMPO.CO, Jakarta - Kesempatan petenis Rusia Maria Sharapova bertahan di dunia tenis profesional nyaris pupus awal Maret lalu. World Anti-Doping Agency (WADA) melayangkan surat kepadanya. Isinya menyatakan juara Grand Slam lima kali ini positif doping di Australia Open. Dia terancam hukuman larangan bermain selama empat tahun. Sebuah hukuman yang akan ‘menyiksa’ atlet yang kini sudah berusia 28 tahun itu.
Pekan ini, keinginan Sharapova untuk tetap bisa bermain di dunia tenis profesional akan dievaluasi. WADA mengumumkan atlet yang positif menggunakan meldonium boleh ikut Olimpiade de Janeiro. "Saat ini, informasi ilmiah yang jelas masih sangat kurang tentang berapa lama zat tersebut bisa keluar melalui ekskresi," kata seorang anggota WADA.
Setidaknya, sebanyak 172 atlet dinyatakan positif telah menggunakan meldonium. Obat ini masuk daftar terlarang versi WADA per 1 Januari 2016. Sharapova termasuk ke dalam daftar atlet yang menggunakannya. Ia mengkonsumsi atas rekomendasi dokter sejak sepuluh tahun terakhir karena sakit yang ia derita.
Sedangkan sejumlah atlet lain mengklaim sudah lama tak mengkonsumsinya. Mereka heran zat tersebut masih tertinggal dalam tubuh mereka. WADA rupanya juga kesulitan mendeteksi atlet yang mengkonsumsi zat sebelum 1 Januari lalu. Panduan baru dari WADA mengakui elemen meldonium dapat tersimpan dalam tubuh selama beberapa bulan setelah dikonsumsi. WADA hendak menjadikan persoalan ini pertimbangan untuk menganulir kesalahan atlet tersebut.
Meski masih terancam larangan bermain akibat meldonium, Rusia tetap mempersiapkan Sharapova di Olimpiade. Presiden Federasi Tenis Rusia Shamil Tarpischev berharap Sharapova bisa menjadi andalannya di Rio de Janeiro. "Kami sangat berharap Sharapova tetap diizinkan ambil bagian dalam Olimpiade," kata Shamil.
Sikap WADA menjadi harapan baru bagi Sharapova yang tak ingin meninggalkan dunia yang digelutinya sejak berusia empat tahun itu. Begitu pula harapan Menteri Olahraga Rusia Vitaly Mutko. "Kami mendukung dan menyambut baik keputusan WADA karena telah menunjukkan kesediaannya untuk memahami situasi ini daripada terlalu terpaku pada aturan buku," kata Mutko. Namun Sharapova dan Rusia masih harus menunggu. Sebab, semua masih bergantung pada hasil kesimpulan WADA mengenai berapa lama zat itu bertahan di dalam tubuh.
BBC | REUTERS | ESPN | LARISSA HUDA