TEMPO.CO, Las Vegas - Juara dunia tinju kelas menengah (72,6 kg) WBC dari Meksiko, Saul “Canelo” Alvarez, harus menghadapi petinju tangguh Kazakhstan juara dunia kelas menengah interim WBC, IBF, WBA Super, dan IBO, Gennady Golovkin, pada pertarungan wajib dalam waktu dekat. Kalau Alvarez mengindar dan menolak maka WBC akan mencabut sabuk juara dunianya.
Promotor Alvarez, Oscar De La Hoya terkesan selalu menghindarkan petinjunya itu dipertemukan dengan Golovkin. Petinju Ukraina berumur 34 tahun ini belum terkalahkan dalam 35 kali pertarungannya. Sebanyak 32 dari 35 pertarungannya itu dimenangi Golovkin dengan knock out atau KO.
Adapun Alvarez yang berasal dari Meksiko, telah 48 kali bertarung, 36 kali menang (32 dengan KO), sekali kalah, dan sekali imbang. Dalam berbagai kesempatan De La Hoya mengatakan pertemuan Alvarez dengan Golovkin harus dimatangkan lebih dulu.
Namun, Presiden WBC Mauricio Sulaiman menegaskan seuai aturan Alvarez harus segera menghadapi Golovkin dalanm pertarungan wajib (mandatory fight) “Oscar boleh bicara apa saja sesukanya. Itu hak dia. Kami juga memiliki hak mencabut sabuk juara milik petinjunya kalau dia tidak mau tarung wajib,” tutur.
Alvarez akan menghadapi petinju kelas welter (66,7 kg) kenamaan Inggris, Amir Khan, di Las Vegas, AS, 7 Mei mendatang. Khan akan naik dua kelas dan harus menambah berat badannya minimum 5,9 kg.
Adapun Golovkin dalam pertarungan terakhirnya melawan petinju AS, Dominic Wade, di California, AS, Sabtu lalu, 23 April 2016, menang KO ronde kedua. Pelatih Golovkin dari Meksiko, Abel Sanchez, juga menyatakan De La Hoya yang menghindarkan pertarungan Alvarez melawan Golovkin.
“Saya kira bukan Canelo yang takut pada Golovkin. Sedikit atau banyak hal ini terkait dengan promotornya, Oscar De Lahoya. Dialah satu di antara yang ,mencoba pertarungan Alvarez melawan Golovkin,” tutur Sanchez.
Selain Golovkin dan Alvarez, masih ada petinju lain juara dunia kelas menengah, yaitu Billy Joe Sanders dari Inggris (juara WBO), dan Daniel Jakobs (juara WBA).
SKYSPORTS | BOXREC | AGUS BAHARUDIN