TEMPO.CO, Bandung - Wakil Gubenrur Jawa Barat mengatakan, pembenahan Sirkuit Sentul segera dimulai untuk mengambil peluang agar Indonesia bisa menjadi tuan rumah salah satu seri ajang MotoGP tahun 2017. “Saya cuma diminta suppport saja," kata dia di Bandung, Jumat, 20 Mei 2016.
Manajemen Sirkut Sentul, Tinton Soeprapto menyambangi rumah dinasnya akhir pekan lalu. Deddy mengaku, dalam pertemuan itu, Tinton hanya meminta dukungan pemerintah Jawa Barat. “Ini sudah keputusan Pak Tinton sebagai pengusaha, dan saya kira kami harus support itu,” kata dia.
Deddy mengatakan, semua pembenahan seputaran Sirkuit Sentul dibiayai menajemen sendiri. Sejumlah rencana perbaikan di sirkuit itu sempat diapaparkan Tinton dalam pertemuan itu. “Dia serius. Gambar rencananya sudah ada. Sudah jadi masterplannya,” kata dia.
Menurut Deddy, rencana manajemen Sirkuit Sentul itu diantarnya perbaikan fasilitas dan sarana. “Memperbaiki sekaligus merenovasi, membuat fasilitas dan sarana di sana untuk akses masuknya, parkiranya, kemudian perubahan sirkuit supaya memenuhi syarat internasional, plus beberapa hotel pendukungnya,” kata dia.
Deddy mengatakan, manajemen Sirkuit Sentul membiayai sendiri semua perbaikan itu. “Berhubungan dengan sindikasi bank segala macam, sponsor. Misalkan sponsor kontrak lima tahun beberapa puluh miliar, ambil duitnya dulu buat bangun,” kata dia.
Pemerintah pusat juga sudah menyetujui perbaikan akses jalan menuju Sirkuit Sentul. “Pemerintah pusat memperlebar jalannya, itu urusan Kementerian PUPR menurut Pak Tinton sudah oke. Juga perbaikan turap sungai yang sudah erosi, kalau gak roboh dia punya sirkuit, mesti PUPR yang benerin. Kabarnya Pak Basuki (Menteri PUPR) sudah oke,” kata Deddy.
Tinton Soeprapto mewakili manajemen Sirkuit Sentul menemui Deddy Mizwar di rumah dinasnya akhir pekan lalu. Di pertemuan itu Deddy menyatakan dukungan pemerintah provinsi pada langkah manajemen sirkuit itu yang mengincar menjadi tuan rumah seri MotoGP 2017. Manajemen sirkuit juga tengah bersiap memulai renovasi sirkuit dan sarana penunjangnya.
Pengelola Sirkuit Sentul menyanggupi membiayai seluruh renovasi sekaligus membayar Comitmeen Feee penyelengara pada Dorna Sport. Indonesia yang rencananya menggelar ajang itu selama tiga tahun butuh dana sekitar 23,4 juta Euro, dengan rincian 7 juta Euro untuk tahun 2017, 8 juta Euro tahun 2018, serta 8,4 juta Euro tahnun 2019.
Sebelumnya, Sirkuit Internasional Sentul, Bogor, Jawa Barat, menjadi satu-satunya lokasi yang berpeluang menjadi tuan rumah salah satu seri MotoGP 2017, tapi untuk keputusannya tergantung sang promotor kejuaraan balap motor tersebut, yaitu Dorna Sports.
"Tempat lain belum siap untuk MotoGP 2017. Pihak Sentul juga sudah bersiap melakukan renovasi bahkan sudah akan tanda tangan kontrak Herman Tilke (desainer sirkuit). Untuk cocok-tidaknya tergantung Dorna," kata Menpora Imam Nahrawi di Kemenpora Jakarta, Rabu, 23 Maret 2016.
Menurut dia, manajemen Sirkuit Sentul yang diwakili Tinton Soeprapto memang berusaha melakukan perbaikan sirkuit agar sesuai dengan regulasi. Hanya saja, proses renovasi sendiri belum berjalan sehingga muncul kekhawatiran proses perbaikan tidak selesai tepat waktu.
"Memang masih ada waktu hingga Juni untuk mempersiapkan semuanya. Yang jelas, kami hanya bisa menunggu rekomendasi dari Dorna terkait usaha pengelolaan Sentul untuk melakukan renovasi," katanya menambahkan.
Dalam pembicaraannya dengan Tinton Soeprapto di sela kejuaraan Formula 1 di Sirkuit Albert Park, Melbourne, Australia, Menpora Imam Nahrawi mengaku proses renovasi Sirkuit Sentul tidak akan menggunakan dana dari anggaran pendapatan dan belanja negara alias semuanya berasal dari dana swasta.
Demi mempertegas komitmen, kata Menpora, manajemen Sirkuit Sentul bahkan mengirimkan surat pernyataan yang menyatakan jika proses renovasi satu-satunya sirkuit yang ada di Indonesia akan menjadi tanggung jawabnya dan pembiayaannya tidak akan membebani masyarakat.
"Memang benar. Tidak gunakan dana APBN, kecuali untuk biaya keamanan atau untuk pembangunan akses jalan menuju sirkuit. Begitu juga dengan commitment fee kepada penyelenggara MotoGP yang merupakan kewajiban pemerintah," kata pria yang akrab dipanggil Cak Imam itu.
Indonesia saat ini mendapatkan kesempatan menjadi tuan rumah kejuaraan balap motor paling bergengsi di dunia selama tiga tahun, yaitu 2017-2019. Hanya saja, untuk lokasi kejuaraannya belum ditetapkan karena belum ada sirkuit yang layak. Sentul menjadi opsi menjadi tuan rumah untuk musim balap 2017.
Untuk dua tahun berikutnya, ada rencana pembangunan sirkuit standar internasional di Sumatera Selatan. Dengan demikian, ada opsi kejuaraan MotoGP tidak digelar di Sirkuit Sentul meski manajemen sirkuit satu-satunya di Indonesia tetap berharap menjadi tuan rumah selama tiga musim balapan.
AHMAD FIKRI