TEMPO.CO, Karawang - Panitia PON XIX tahun 2016 sedang melakukan normalisasi Situ Cipule di Desa Walahar, Kecamatan Ciampel, Kabupaten Karawang, Jawa Barat. Sebab, danau buatan yang akan dijadikan venue cabang olahraga dayung itu dipenuhi gulma air.
Berdasarkan pantauan Tempo, berbagai tumbuhan air berwarna hijau menutupi sebagian besar permukaan air. Jika dilihat dari pintu gerbang Cipule, danau itu seperti padang rumput. Eceng gondok yang amat tebal terlihat merembet dari tepian hingga ke tengah danau. "Selesai dipakai SEA Games 2011, danau jadi tidak terawat, eceng gondok pun tumbuh subur," ujar Dian Suryana, seorang pemancing, saat ditemui Tempo, Sabtu, 21 Mei 2016.
Meski demikian, Ahmad Hadadi, Sekretaris Umum Panitia Besar PON XIX/2016, optimistis venue dayung bisa selesai tepat waktu. Ia mengatakan panitia telah menyiapkan empat backhoe untuk membersihkan dan mengeruk Danau Cipule.
"Kami akan membersihkan permukaan air dari gulma. Pendalaman akan dilakukan sepanjang 2,2 kilometer. Setelah dikeruk, lumpur dan gulma air akan disedot oleh kapal yang dilengkapi alat pengisap," kata Ahmad setelah meninjau Situ Cipule, Sabtu, 21 Mei 2016.
Menurut Ahmad, beredar isu bahwa persiapan Situ Cipule tidak akan selesai tepat waktu. "Saya sudah cek ke lapangan dan sudah ada pernyataan dari rekanan bahwa mereka sanggup menyelesaikan perbaikan tepat waktu," tutur Ahmad.
Dia menargetkan normalisasi Cipule bisa kelar pada 18 Juni 2016. Adapun perbaikan akses jalan menuju venue cabang olahraga dayung ditargetkan selesai pada Agustus. "Para atlet tidak usah khawatir, pertandingan bisa digelar tepat waktu," ucapnya.
Situ Cipule mulanya adalah bekas galian pasir. Di sebelah utara danau itu, terbentang Sungai Citarum. Dengan panjang 3 kilometer dan lebar kurang-lebih 2 kilometer, Situ Cipule dianggap representatif menjadi tempat olahraga dayung. Di danau itu, panitia PON menyiapkan sirkuit dayung sepanjang 2 kilometer. "Tapi, supaya lebih ideal, kami akan perpanjang menjadi 2,2 kilometer," kata Ahmad.
HISYAM LUTHFIANA