Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Perusahaan Inggris Bangun Velodrome Asian Games 2018

Editor

Nur Haryanto

image-gnews
Atlet balap sepeda Indonesia Ferinanto (kanan ke-2) bersama pembalap Singapura dan Myanmar terjatuh dalam putaran terakhir nomor scrath race 10 km SEA Games XXVI di Velodrome Rawamangun, Jakarta (19/11). Insiden tersebut membuat Indonesia kehilangan medali di nomor ini. TEMPO/Subekti
Atlet balap sepeda Indonesia Ferinanto (kanan ke-2) bersama pembalap Singapura dan Myanmar terjatuh dalam putaran terakhir nomor scrath race 10 km SEA Games XXVI di Velodrome Rawamangun, Jakarta (19/11). Insiden tersebut membuat Indonesia kehilangan medali di nomor ini. TEMPO/Subekti
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Jakarta Propertindo mulai mengebut pengerjaan velodrome atau arena balap sepeda untuk gelaran Asian Games 2018 di Rawamangun, Jakarta Timur. Presiden Direktur Jakarta Propertindo (Jakpro) Satya Heragandhi mengumumkan pemenang tender pengerjaan velodrome adalah ES Global, perusahaan khusus pembuat arena balap sepeda asal Inggris.

"Dari lima vendor hanya ES Global yang sanggup memberikan penawaran kepada kami," kata Satya dalam jumpa persnya kemarin, di Jakarta.

Satya mengatakan proyek velodrome Rawamangun akan menelan biaya US$ 40 juta. Biaya tersebut akan diambil dari kantong pribadi Jakpro. Nantinya jika sudah jadi, pemerintah DKI Jakarta akan membeli velodrome tersebut dari Badan Usaha Milik DKI itu.

Dia mengatakan pengerjaan proyek velodrome Rawamangun hanya diberi batas 24 bulan. Padahal pembuatan velodrome serupa di luar negeri biasanya memakan waktu 32-48 bulan. "Pengerjaan awal akan dimulai Juni 2016 dan harus sudah jadi beberapa bulan sebelum Asian Games dimulai," kata dia.

Presiden Direktur ES Global Olly Watts optimistis bakal menyelesaikan proyek velodrome tepat pada waktunya. Olly pun mengakui proyek di Rawamangun sangat menantang. 

Sebab perusahaan tersebut akan membangun sarana balap sepeda sekelas velodrome perhelatan Olimpiade London 2012 namun dengan waktu tiga kali lebih cepat dan dana empat kali lebih murah. "Tapi standarnya akan sama antara velodrome Rawamangun dengan London," kata Olly.

Olly menggandeng arsitek Richard Coulson dari COX Rayner Inggris untuk membangun velodrome Rawamangun. Richard merancang arena balap sepeda Rawamangun berbentuk kubah, mirip stadion olahraga indoor. 

Richard mengaku merancang velodrome Rawamangun dengan konsep hemat energi. dalam rancangan velodromenya. Dia memilih bahan membran untuk bagian dinding dan atap bangunan. Menurut dia, membran akan mempermudah cahaya matahari masuk ke dalam bangunan saat pagi hingga sore hari. "Ketika malam, lampu di dalam velodrome akan terpancar ke luar, sangat mengagumkan," kata dia.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Richard juga membangun velodrome Rawamangun dengan standar antigempa. Bangunan tersebut, kata dia, akan diisi dua ribu kursi permanen dan seribu kursi tambahan. 

Menariknya, bagian datar di tengah velodrome Rawamangun seluas 30x70 meter bisa digunakan sebagai arena olahraga lain seperti badminton, futsal, basket, hingga gulat. Sebagai contoh badminton bisa dijadikan empat lapangan, sedangkan gulat bisa tiga lapangan. "Sehingga kami yakin velodrome Rawamangun tetap berfungsi meski gelaran Asian Games 2016 selesai," kata Richard.

Untuk lintasan balap sepeda, Richard merancang jalur oval sepanjang 250 meter, lebar 5,5 meter dan sudut kemiringan mencapai 45 derajat. Dia juga akan mendesai empat sudut lintasan dengan karakteristik yang berbeda untuk menambah tantangan pembalap. 

Sesuai standar federasi balap sepeda internasional atau Union Cycliste Internationale (UCI), jalur velodrome harus dilapis kayu yang kuat serta tahan lembab dan panas. Salah satunya adalah kayu Siberia dari Rusia. "Kami pertimbangkan kayu lokal seperti merbau, tapi jika UCI tak berikan izin, kami pilih kayu Siberia," kata dia.

Richard menjamin perawatan kayu pelapis jalur balap sepeda tak akan susah. Dia meyakinkan kayu Siberia cukup cocok dipakai di wilayah dengan iklim tropis. Salah satu strategi Richard untuk memperpanjang umur kayu pelapis lajur sepeda adalah dengan memanfaatkan banyak lubang ventilasi pada gedung. Dia yakin selain memperpanjang umur kayu, ventilasi akan mempermurah biaya listrik velodrome.

INDRA WIJAYA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


4 Spot Wisata Keren di Etape I Tour de Singkarak 2019

3 November 2019

Sejumlah pebalap sepeda beradu kecepatan dalam etape pertama Tour de Singkarak (TdS) di Kota Padang Panjang, Sumatera Barat, Sabtu, 2 November 2019. Etape pertama dengan rute Pariaman-Tanah Datar diikuti sebanyak 98 pebalap dari 24 Negara yang tergabung di 18 tim. TEMPO/M Taufan Rengganis
4 Spot Wisata Keren di Etape I Tour de Singkarak 2019

Di rute sepanjang 107,3 kilometer etape I Tour de Singkarak, para pebalap, kru, dan penonton bisa menikmati empat destinasi wisata menarik.


Dua Tim Mundur dari Balap Sepeda Tour de Singkarak 2019

1 November 2019

28.2_olah_TourdeSingkarak
Dua Tim Mundur dari Balap Sepeda Tour de Singkarak 2019

Tim Sri Lanka Police dan Oliver's Real Food dari Australia membatalkan keikutsertaan mereka dari balap sepeda Tour de Singkarak, 2-10 Nobember 2019.


Tour de Singkarak 2019: Jambi Bersolek Sambut Etape Ke-7 dan 8

31 Oktober 2019

Sejumlah pebalap sepeda beradu kecepatan pada etape ketiga Tour de Singkarak 2016 di Rimbo Panti, Pasaman, Sumatera Barat, 8 Agustus 2016. Tempat kedua diduduki Ki Suk Lee dari Korail Cycling Team. ANTARA/Hafidz Mubarak A.
Tour de Singkarak 2019: Jambi Bersolek Sambut Etape Ke-7 dan 8

Tour de Singkarak 2019 yang akan dimulai Sabtu mendatang, 2 November, akan melewati kawasan Jambi pada etape ketujuh dan delapan.


Mandeh, Spot Paling Elok dalam Tour de Singkarak 2019

27 Oktober 2019

Foto udara kawasan wisata Mandeh di Kab.Pesisir Selatan, Sumatera Barat, 24 April 2017. Kawasan Mandeh seluas 18.000 Ha yang terdiri dari sejumlah pulau dan masuk dalam Rencana Induk Pengembangan Pariwisata Nasional (RIPPNAS) bersama Biak dan Bunaken. ANTARA/Iggoy el Fitra
Mandeh, Spot Paling Elok dalam Tour de Singkarak 2019

Puncak Mandeh bakal dilalui para pembalap dalam Tour de Singkarak 2019. Kawasan ini sedang populer karena aksesnya mudah dan pemandangannya indah.


Tour de Singkarak 2019: Ikon Baru yang Diandalkan di Etape 9

24 Oktober 2019

Sejumlah pebalap sepeda beradu kecepatan pada etape ketujuh Tour de Singkarak 2016 di Sijunjung, Sumatera Barat, 12 Agustus 2016. Sebanyak 82 pembalap masih bertahan pada hingga ketujuh ini. ANTARA FOTO/Hafidz Mubarak A
Tour de Singkarak 2019: Ikon Baru yang Diandalkan di Etape 9

Kawasan wisata Mandeh akan menjadi bagian dari etape kesembilan lomba balap sepeda jalaran raya, Tour de Singkarak 2019.


4 Kiat Agar Nyaman Menyaksikan Tour de Singkarak

24 Oktober 2019

Sejumlah pebalap sepeda beradu kecepatan pada etape pertama Tour de Singkarak 2016 di dekat Danau Singkarak, Solok, Sumatera Barat, 6 AGustus 2016. Tempat kedua diduduki Gracia Ricardo dari Kinan Cycling Team. ANTARA FOTO
4 Kiat Agar Nyaman Menyaksikan Tour de Singkarak

Tour de Singkarak melahap 1.324 kilometer melawati Sumbar hingga Jambi. Rute balap sepeda ini bakal melintasi berbagai destinasi wisata.


Tim Lokal akan Ramaikan Persaingan Tour de Singkarak 2019

15 Oktober 2019

Sejumlah pebalap sepeda beradu kecepatan pada etape keenam Tour de Singkarak 2016 di Kabupaten Solok, Sumatera Barat, 11 Agustus 2016. ANTARA FOTO
Tim Lokal akan Ramaikan Persaingan Tour de Singkarak 2019

Tim balap sepeda dari Sumatera Barat, Padang Road Bike, yakin bisa bersaing dengan pembalap mancanegara di Tour de Singkarak 2019.


Catat Sembilan Stage Tour de Singkarak 2019, Total 1.324 Km

7 September 2019

Para pembalap beraksi di ajang balap sepeda Tour de Singkarak 2017. (Antara)
Catat Sembilan Stage Tour de Singkarak 2019, Total 1.324 Km

Lomba balap sepeda jalan raya internasional Tour de Singkarak 2019 akan terbagi menjadi sembilan stage sejauh 1.324 kilometer.


Jumlah Etape Balap Sepeda Tour de Indonesia 2020 Akan Ditambah

23 Agustus 2019

Sejumlah pebalap sepeda melintasi Jembatan Sungai Bengawan Solo pada Etape pertama Tour de Indonesia 2019 di Solo, Jawa Tengah, Senin 19 Agustus 2019. Tour de Indonesia 2019 diikuti pebalap sepeda dari 22 negara dan akan melewati lima etape dari Candi Borobudur dan berakhir di Batur UNESCO Global Geopark, Bali dengan total jarak tempuh 825,2 Km. ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
Jumlah Etape Balap Sepeda Tour de Indonesia 2020 Akan Ditambah

Jumlah etape balap sepeda Tour de Indonesia 2020 akan ditingkatkan menjadi enam atau tujuh, dibandingkan lima pada tahun ini.


Berharap Para Pebalap Tour de Singkarak Bercerita pada Dunia

15 Agustus 2019

Sejumlah pebalap sepeda beradu kecepatan pada etape keenam Tour de Singkarak 2016 di Padang Pariaman, Sumatera Barat, 11 Agustus 2016. Etape keenam Tour de Singkarak ini berjarak tempuh 151 kilometer. ANTARA FOTO
Berharap Para Pebalap Tour de Singkarak Bercerita pada Dunia

Tour de Singkarak tak menarik wisatawan mancanegara secara langsung. Tapi ini adalah promosi massal, pebalap pun bisa bercerita keindahan Sumbar.