TEMPO.CO, Bandung - Sekretaris Daerah Provinsi Jawa Barat Iwa Karniwa mengatakan Badan Pengelola Jalan Tol (BPJT) sudah menemukan solusi berbagai persoalan terkait dengan penyelesaian percepatan Jalan Tol Soreang-Pasirkoja. Jalan tol ini dibutuhkan sebagai akses utama menuju lokasi pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX di Stadion Jalak Harupat, Soreang, Kabupaten Bandung, September nanti.
“Sudah ada solusi dan ditangani langsung Kepala BPJT untuk penyelesaian berbagai persoalan terkait dengan penyelesaian percepatan Jalan Tol Soreang-Pasirkoja,” ucap Iwa di Bandung, Senin, 31 Mei 2016.
Salah satu solusi itu, ujar Iwa, adalah soal kepastian masuknya jalan tol itu dalam daftar jalan tol yang dibolehkan menggunakan pembiayaan dana talangan untuk pembebasan sisa 4 persen lahan Jalan Tol Soroja yang belum tuntas.
“Nanti menggunakan dana dari pelaksana, pemegang konsesi, untuk selanjutnya diperhitungkan dalam pelaksanaan penyelesaian tersebut, oleh BPJT sudah dirumuskan. Tinggal teknis pelaksanaannya,” tutur Iwa.
Selain soal dana talangan, Iwa mengklaim sudah ada jalan tengah penyelesaian pembebasan tanah wakaf, termasuk pemindahan sejumlah tower yang berada di jalur Jalan Tol Soroja. Dia optimistis jalan tol itu bisa digunakan sebagai akses menuju Stadion Jalak Harupat saat upacara pembukaan PON XIX tanggal 17 September 2016.
Baca Juga:
Selain Stadion Jalak Harupat, Iwa menjelaskan, lokasi alternatif upacara pembukaan adalah Stadion Gelora Bandung Lautan Api (GBLK). Akses jalan tol ke sana juga sedang dikebut. Salah satunya, exit tol Km 149 di Jalan Tol Padalarang-Cileunyi atau Panci yang masih terkendala pembebasan lahan.
Iwa mengatakan Pemerintah Provinsi Jawa Barat sudah meminta Badan Pertanahan Nasional mempercepat pembebasan lahan menuju exit tol itu. “Paling tidak GBLA bisa digunakan untuk pelaksanaan PON,” ucapnya.
Kepala Dinas Bina Marga Jawa Barat Guntoro berujar, penyebab tertundanya pembangunan flyover pada exit tol Km 149 adalah dana konstruksi yang belum turun.
Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan menuturkan, Juli nanti, pihaknya akan menjatuhkan pilihan soal stadion mana yang dipakai untuk pembukaan. “Jangan lewat Juli. Bulan itu harus sudah diputuskan di mana kita mengambilnya. Kalau Agustus, sudah kelewat,” katanya.
AHMAD FIKRI