TEMPO.CO, Jakarta - Kementerian Pemuda dan Olahraga optimistis pembangunan seribu lapangan olahraga dalam program “Satu Desa Satu Lapangan” bisa terealisasi tahun ini, mengingat persiapan yang dilakukan jauh lebih baik dibanding sebelumnya.
"Makanya saat ini kami melibatkan dispora (Dinas Pemuda dan Olahraga) untuk membantu melakukan verifikasi dan pemetaan desa yang berhak mendapatkan bantuan," kata Asisten Deputi Standardisasi dan Infrastruktur Kementerian Pemuda dan Olahraga, Samsudin, di Bogor hari ini, Kamis, 2 Juni 2016.
Demi menyukseskan program unggulan Menteri Imam Nahrawi itu, Kementerian Pemuda dan Olahraga menggelar sosialisasi program dana bantuan pemerintah untuk pembangunan atau rehabilitasi lapangan olahraga tahun 2016, yang diikuti dispora provinsi seluruh Indonesia.
Menurut Samsudin, salah satu tujuan dilakukan sosialisasi adalah untuk mewujudkan pemahaman Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD) di daerah tentang program dana bantuan pemerintah tersebut.
"Program ini memang berpotensi bersinggungan dengan masalah hukum. Makanya harus hati-hati. Dengan sosialisasi ini, diharapkan bisa menjadi panduan untuk pelaksanaan yang sesuai dengan aturan," katanya.
Sementara itu, Deputi Bidang Peningkatan Prestasi Olahraga Kementerian Pemuda dan Olahraga, Gatot S. Dewa Broto, mengatakan secara umum pelaksanaan program tersebut sudah jauh lebih baik dan ia yakin target dapat dicapai.
"Tahun lalu hanya terealisasi 447 desa. Untuk tahun ini, harus dua kali lipatnya. Makanya persiapan dilakukan mulai awal tahun. Bukan seperti tahun lalu yang hanya di akhir tahun saja. Dilibatkannya dispora juga akan mempercepat terealisasinya program ini," katanya.
Gatot menjelaskan, program unggulan ini bukan hanya untuk lapangan sepak bola, melainkan juga untuk lapangan bulu tangkis, bola voli, dan lapangan basket.
Besaran bantuan juga variatif. Untuk lapangan sepak bola, misalnya, besarannya Rp 190 juta.
"Pak Menpora memantau langsung perkembangan program ini. Beliau sebenarnya ingin melihat langsung semua pelaksanaan program ini seperti yang dilakukan di Bogor beberapa waktu yang lalu. Untuk ke depan akan dilakukan secara acak," katanya.
Lebih lanjut, Gatot mengatakan pelaksanaan program Satu Desa Satu Lapangan diharapkan merata, hingga menjangkau pulau-pulau terluar.
"Memang ada aspek prioritas, seperti untuk daerah terluar. Misalnya, Natuna, Kalimantan Utara, dan daerah lain," kata mantan Deputi Bidang Harmonisasi dan Kemitraan Kementerian Pemuda dan Olahraga itu.
Demi menyukseskan program ini, Kementerian juga melibatkan lembaga swadaya masyarakat untuk melakukan pengawasan. Apalagi program ini menggunakan dana APBN yang cukup besar.
ANTARA