TEMPO.CO, Jakarta - Hasil berbeda dipetik dua wakil Indonesia yang baru saja bertanding di Australian Open 2016. Pasangan ganda campuran Praveen Jordan/Debby Susanto terus melaju ke babak kedua, sementara pemain tunggal putra, Ihsan Maulana Mustofa, harus kalah di babak pertama.
Kemenangan dipastikan seusai Praveen/Debby mengatasi Kim Jae Hwan/Kim Ji Won dari Korea Selatan dalam pertandingan yang berlangsung di Sydney, 8 Juni 2016. Praveen/Debby menang dua game langsung dengan poin 21-18 dan 21-13. Mereka sempat kesulitan di lapangan. Namun Praveen/Debby akhirnya bisa memastikan kemenangannya.
“Hari ini masih coba-coba lapangan, masih cari-cari feeling dulu. Kalau angin enggak seberapa kencang. Cuma, kalau kami telat beberapa detik saja, bola langsung terdorong,” tutur Debby.
“Pertandingan ini kami gunakan untuk persiapan menuju Olimpiade. Kami ingin meningkatkan feeling permainan supaya mendapatkan puncak performa kami di Olimpiade nanti,” ucap Jordan, menambahkan.
Di babak kedua, Praveen/Debby akan berhadapan dengan pasangan Singapura, Yong Kai Terry Hee/Wei Han Tan. Melihat kekuatan di atas kertas, Praveen/Debby jauh lebih favorit untuk menang. Praveen/Debby berada di peringkat kedelapan dunia, sementara Hee/Tan di peringkat ke-40 dunia.
Sementara itu, kekalahan harus ditelan Ihsan seusai berhadapan dengan Sameer Verma dari India. Ihsan belum bisa memberikan penampilan gemilangnya, seperti di BCA Indonesia Open Super Series Premier 2016, pekan lalu. Ihsan mengaku kondisinya sedang tidak fit sehingga sulit berkonsentrasi di lapangan. Ihsan kalah setelah bertanding tiga game, 20-22, 21-15 dan 15-21.
“Hari ini saya enggak bisa mengeluarkan permainan terbaik. Saya merasa kurang siap. Dari kondisi badan, saya merasa kurang fit. Saya juga kurang berfokus pada tujuan permainannya. Gerakan saya juga banyak yang kaku, mungkin belum beradaptasi dengan cuaca dan lapangan,” ujar Ihsan.
BADMINTONINDONESIA.ORG | GADI MAKITAN