INFO BANDUNG - “Kami yang kini terbaring antara Karawang-Bekasi, tidak bisa teriak ‘Merdeka’ dan angkat senjata lagi.” Petikan puisi Karawang-Bekasi karya Chairil Anwar ini menyiratkan sejarah perjuangan panjang Kota Bekasi hingga mendapat julukan Kota Patriot.
Setelah Indonesia merdeka, Belanda ingin terus bercokol dengan menguasai Jakarta dan membentuk negara boneka, yakni Negara Pasundan. Pada 1950, rakyat Bekasi menuntut keluar dari distrik Jakarta dan menolak masuk ke Negara Pasundan. Mereka ingin bergabung dengan Republik Indonesia Serikat dan menjadi patriot di area Kali Cakung, yang merupakan garda terdepan.
Jejak perjuangan rakyat Bekasi kini menjadi salah satu obyek wisata yang bisa dinikmati wisatawan. Tepatnya berada di area Hutan Kota Bina Bangsa. Di tengah pepohonan rimbun seluas 3 hektare ini berdiri Tugu Perjuangan Rakyat Bekasi yang menjadi simbol kegagahan rakyat kala melawan penjajah. Puisi Karawang-Bekasi pun disematkan di salah satu sisi tugu.
Hutan Kota Bina Bangsa merupakan pusat paru-paru kota yang menjadi tempat favorit untuk bertamasya. Tak hanya di situ, tapi warga juga memiliki alternatif Taman Alun-alun Kota Bekasi yang tak kalah cantik. Apalagi menjelang perhelatan Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016, area taman ini terus dipercantik dan dilengkapi berbagai fasilitas, seperti Wi-Fi, arena permainan anak, dan trek jogging.
Pada September nanti, Stadion Chandrabaga di Kota Bekasi akan menjadi tuan rumah PON untuk menggelar babak kualifikasi sepak bola dan cabang olahraga angkat besi. Karena itu, Pemerintah Kota Bekasi sedang gencar mempersiapkan sarana dan prasarana stadion tersebut.
Baca Juga:
Bekasi memang terkenal dengan potensi industrinya yang luar biasa. Namun, di balik deretan sentra perdagangan dan pusat perbelanjaannya, terdapat kisah sejarah berbalut wisata alam yang akan menjadi daya tarik Sang Kota Patriot pada ingar-bingar PON XIX/2016.