TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap sepeda yang berlaga dalam Tour de Singkarak (TdS), Agustus 2016, akan melalui rute Kota Padang, Sumatera Barat, sebanyak tiga kali etape.
"Ketiga etape tersebut adalah etape kelima, keenam, dan kedelapan atau terakhir dalam perlombaan yang telah menjadi agenda tahunan pemprov tersebut," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kota Padang Medi Iswandi di Padang, Selasa, 21 Juni 2016.
Dia menyebutkan, untuk etape kelima dan keenam, Kota Padang hanya akan menjadi jalur singgah bagi pembalap.
Etape kelima yang mengambil rute dari Pesisir Selatan menuju Pariaman akan melewati jalur, antara lain, Bungus Teluk Kabung-Teluk Bayur-Mata Air-Thamrin-Bagindo Azis Chan-Sudirman-Khatib Sulaiman-Prof Hamka-Lubuk Buaya.
Kemudian etape keenam mengambil rute Pariaman ke Solok, yang akan melewati Lubuk Buaya-Prof Hamka-Khatib-Sudirman-Simpang Haru-Marapalam-Lubuk Begalung-Banda Buek-Indarung.
"Khusus etape terakhir atau kedelapan, akan berputar di Kota Padang selama lima kali," tuturnya.
Etape kedelapan ini akan menempuh rute Bukittinggi-Padang, dengan melewati Lubuk Buaya-Hamka-S. Parman-Veteran-Pemuda-Samudera, berputar sebanyak lima kali dan finis di Pantai Muaro Lasak.
"Finis di Muaro Lasak ini menjadi agenda utama pariwisata Padang," ujarnya.
Dalam acara terakhir TdS ini, akan disajikan berbagai pergelaran seni dan budaya Minang serta suguhan pariwisata mulai dari hamparan pantai, Tugu Perdamaian, dan Menara IORA.
Dia berharap kegiatan TdS ini nantinya dapat membantu Kota Padang mengenalkan lebih jauh pariwisata ke dunia internasional.
Sementara itu, salah satu warga yang juga penjabat humas Universitas Andalas, Eriyanty, menyayangkan rute TdS kali ini yang tidak lagi melewati kampusnya.
Meskipun demikian, dia berharap kegiatan TdS mendatang bisa memberi keuntungan bagi Padang dan Sumatera Barat, khususnya dalam investasi.
"Setidaknya Kota Padang akan semakin punya nama dengan ajang balap sepeda tersebut," katanya.
ANTARA