INFO PON - Hingga pekan terakhir Juni 2016, Bidang Upacara Panitia Besar Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX/2016 telah meninjau 24 kota/kabupaten di Jawa Barat . Kota & Kabupaten itu siap menyambut rombongan Kirab Api PON XIX/2016. , Semua daerah ini akan menyambut kirab dengan beragam upacara dan pentas kesenian dan budaya.
Kirab Api PON akan berlangsung mulai 5 September 2016 dari Balongan, Kabupaten Indramayu dan berakhir di Gedung Sate, Kota Bandung pada 15 September 2016. Rencananya api PON akan diinapkan selama dua hari di Kantor Pemerintahan Provinsi Jawa Barat itu, sebelum dibawa ke lokasi pembukaan PON XIX/2016 di Stadion Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, pada 17 September 2016.Total panjang perjalanan yang akan ditempuh Api PON ini adalah 1.005,4 kilometer.
Kirab Api PON akan diarak 10 orang pasukan TNI Angkatan Darat, sekaligus mendampingi para legenda dari masing-masing daerah. Kota Bandung akan menjadi kota dengan petugas pengarak terbanyak, yakni mencapai 50 orang karena Kota Bandung menjadi arena puncak arak-arakan Api PON.
Pengambilan api PON sendiri akan dilakukan berbarengan dengan hari ulang tahun Provinsi Jawa Barat ke-71 dari sumber api abadi di Kecamatan Balongan, Kabupaten Indramayu, 19 Agustus 2016, oleh Ketua PB PON XIX Ahmad Heryawan.
Obor yang akan dipakai dalam kirab kali ini terhitung istimewa karena merupakan produk buatan dalam negeri, karya seniman-seniman Jawa Barat. Dengan tinggi sekitar 70 sentimeter dan berat 2 kilogram, obor ini memiliki motif batik kawung ece dari Kabupaten Garut pada bagian atasnya yang terbuat dari kuningan, dengan logo PON XIX/206, yakni kujang. Bagian bawah obor menggunakan kayu ruyung, yakni kayu dari pohon kawung atau enau. Obor ini akan diproduksi massal untuk keperluan kirab.
Baca Juga:
Desainernya, Eric Ariadhy Wiradipoetra, mulai merancang obor ini sejak sekitar awal tahun ini, berkolaborasi dengan Aat Soeratin dan Goy Gautama. Dalam menerjemahkan konsep dan filosofi, Eric tak menemukan kendala berarti karena obor PON XIX/2016 bersandar pada filosofi yang kuat, sehingga proses desain menjadi singkat. Penyesuaian hanya dilakukan pada hal teknis, yakni pada pegangan obor bermaterial kayu enau, namun tidak mengubah garis besar desain.
Selain obor, Kirab Api PON XIX/206 juga akan membawa serta lentera bermotif Gedung Sate dan tungku untuk menyimpan api.