TEMPO.CO, Jakarta - Kabar gembira datang buat tuan rumah Indonesia. Tim Piala Davis Sri Lanka terpaksa hanya menurunkan tiga petenis dua hari menjelang laga babak playoff relegasi Grup II Zona Asia-Oseania. Kapten tim Sri Lanka memastikan petenis utamanya tak bisa hadir ke arena pertandingan dalam jumpa media di Hotel Alana, Solo, Rabu, 13 Juli 2016.
“Tunggal pertama tim, Sharmal Dissanayake, tak akan datang ke sini karena sakit. Dia telah kembali ke Sri Lanka untuk pemeriksaan kesehatan lebih lanjut,” ujar Rohan De Silva, yang akan menjadi kapten sekaligus pemain Sri Lanka.
“Sharmal jatuh sakit dalam masa persiapan di Bangkok dan sempat dirawat di sebuah rumah sakit. Dokter menyarankan untuk istirahat setidaknya dalam waktu dua minggu ke depan,” kata Dominik Guido Utzinger, pelatih kepala Asian Tennis Academy, yang menjadi markas latihan tim Sri Lanka, sebelum bertolak ke Surakarta.
Meski demikian, Sri Lanka tak merasa gentar dan tetap optimistis mampu tetap bertahan di Grup II sebagaimana yang telah mereka lakukan sejak 2012. Empat tahun berturut-turut, mereka berhasil lolos dari jurang degradasi dengan mengalahkan Hong Kong (2012), Libanon (2013 dan 2015), serta Vietnam (2014). Hebatnya lagi, tiga dari empat kemenangan itu diperoleh dalam status sebagai tim tamu.
“Ya, Indonesia adalah tim yang sangat kuat. Ada dua pemain yang aktif berkompetisi di turnamen profesional. Tapi kami optimistis mampu memenangi partai di akhir pekan ini,” kata Rohan lewat Humas PB Pelti.
Tanpa Sharmal, yang merupakan satu-satunya petenis tim tamu berperingkat internasional (1.913), komposisi tim Sri Lanka menjadi teka-teki bagi tuan rumah. Menurut aturan Piala Davis, karena semuanya non-peringkat, ketiga petenis Sri Lanka bisa didaftarkan secara acak sebagai tunggal pertama.
“Hingga saat ini, kami belum memutuskan komposisi petenis untuk menghadapi Indonesia,” tutur Rohan, yang baru tiba di Solo, Selasa, 12 Juli, malam.
Adapun kubu Indonesia tak ingin terpengaruh oleh kondisi yang dialami tamunya.
“Fokus kami adalah memenangi pertandingan, siapa pun lawan yang bakal kami hadapi. Sebetulnya Harshana Godamanna-lah yang merupakan petenis terbaik Sri Lanka, tapi dia memang tak lagi punya peringkat dunia karena sudah tidak aktif mengikuti turnamen internasional,” ujar Andrian Raturandang, kapten tim Merah Putih.
Selain sarat pengalaman dalam Piala Davis, petenis Sri Lanka yang berbasis di Amerika Serikat ini mengayun raket dengan tangan kiri alias kidal. Hal itu dianggap kapten tim Indonesia bakal menjadi faktor penyulit lawan.
Kamis, 14 Juli, kedua tim akan melakukan drawing untuk menentukan urutan pertandingan. Babak relegasi playoff Piala Davis Grup II Zona Asia-Oseania akan berlangsung di Stadion Tenis Gelora Manahan Solo, 15-17 Juli.
Hari pertama dan terakhir, Jumat, 15 Juli, serta Minggu, 17 Juli, akan menggelar dua pertandingan tunggal, sedangkan satu partai ganda mengisi agenda Sabtu, 16 Juli.
PIPIT