TEMPO.CO, Jakarta - Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia (PBSI) mengantisipasi virus Zika yang masih mewabah di Brasil jelang keberangkatan tim bulu tangkis ke Olimpiade Rio de Janeiro 2016 pada Agustus mendatang.
"Kami memang ingin mengurangi risiko atlet digigit nyamuk dan menghindari virus Zika karena ini sangat berbahaya," kata Manajer Tim Bulu Tangkis Indonesia di Olimpiade Rio de Janeiro 2016 Rexy Mainaky, dalam keterangan pers, Rabu, 13 Juli 2016.
Virus Zika adalah penyebab penyakit Zika ataupun demam Zika, yang masih berasal dari keluarga yang sama dengan virus penyebab penyakit demam berdarah. Virus Zika disebarkan kepada manusia oleh nyamuk Aedes yang telah terinfeksi.
Untuk menghindari virus Zika, para atlet akan dibekali dengan losion anti-nyamuk, semprotan anti-nyamuk, kertas tempelan anti-nyamuk, sampai kelambu juga diboyong ke Rio untuk dipakai selama atlet tidur di perkampungan atlet.
"Protektif boleh, tapi kami juga tidak mau terlalu paranoid. Yang paling penting atlet harus menjaga kondisi dan daya tahan tubuh selama di Brasil," ujar Kabid Binpres PP PBSI itu.
Isu virus Zika memang sempat menebar kekhawatiran di sejumlah negara peserta olimpiade. Bahkan beberapa negara memutuskan untuk tidak mengirimkan atlet tertentu ke Rio.
Tim bulu tangkis Indonesia meloloskan sepuluh pemain ke Olimpiade Rio de Janeiro. Pemain yang akan berangkat adalah pasangan Praveen Jordan/Debby Susanto, Tontowi Ahmad/Lilyana Natsir, Hendra Setiawan/Muhammad Ahsan, Greysia Polii/Nitya Khrishinda, Tommy Sugiarto, dan Linda Wenifanetri.
ANTARA