TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menambah satu kursi atlet yang bakal bertanding dalam pesta olahraga sejagat atau Olimpiade pada 5-21 Agustus 2016 di Rio de Jainero, Brasil. Atlet yang beruntung itu adalah Sudirman Hadi, pelari jarak 100 meter putra.
Walhasil, sampai saat ini, Indonesia mengirim 26 perwakilan ke Olimpiade 2016 Brasil, yang meliputi 2 atlet atletik, 6 atlet angkat besi, 1 atlet balap sepeda, 10 atlet bulu tangkis, 2 atlet dayung, dan 4 atlet panahan.
Sekretaris Jenderal Pengurus Besar Persatuan Atletik Seluruh Indonesia, Tigor Tanjung, mengatakan Indonesia memperoleh jatah dua atlet atletik putra dan putri untuk tampil dalam Olimpiade 2016. Untuk atlet putri, kata Tigor, sudah ada Maria Natalia Londa dari cabang lompat jauh yang lolos babak kualifikasi.
Sayangnya, tak ada atlet atletik putra yang lolos kualifikasi Olimpiade Brasil. "Karena masih ada jatah satu atlet putra, kami masukkan Sudirman," tutur Tigor, ketika dihubungi Tempo, Rabu 13 Juli 2016.
Sebelumnya, pelari maraton Agus Prayogo tak lolos kualifikasi Olimpiade 2016 setelah gagal menembus batas waktu dalam Gold Coast Marathon. Federasi atletik dunia akhirnya meminta PB PASI mengajukan nama-nama calon atlet yang akan didaftarkan masuk Olimpiade 2016 dengan status wild card.
Selanjutnya, PB PASI sempat mempertimbangkan tiga nama, yakni atlet lempar lembing, Abdul Hafiz; atlet jalan cepat, Hendro; dan atlet lari 100 meter, Sudirman Hadi.
Menurut Tigor, PB PASI punya alasan kuat memilih Sudirman Hadi. Tigor mengatakan cabang lari 100 meter tidak membutuhkan syarat yang rumit. Sebab, cabang atletik lain, seperti lempar lembing atau jalan cepat, membutuhkan persetujuan dari Delegasi Teknik Olimpiade.
Tigor juga mengatakan PB PASI mempertimbangkan usia dan potensi atlet. Sudirman, yang masih berumur 20 tahun, dianggap perlu mendapat kesempatan sebanyak mungkin untuk tampil dalam perlombaan internasional. Sudirman pun terbilang atlet potensial di nomor lari 100 meter.
Sebagai contoh, Sudirman memiliki catatan waktu terbaik (10,47 detik) dalam Kejuaraan Nasional Atletik di Belitung, Mei lalu. Sudirman juga baru saja menyabet medali perak dalam kejuaraan atletik Thailand Terbuka, awal Juli lalu. "Saat ini, Sudirman dan Maria masih fokus berlatih sebelum berangkat ke Brasil," kata Tigor.
Perasaan bangga pun menyelimuti hati Agus Ngamel, pelatih Sudirman. Agus mengatakan anak didiknya sangat bersemangat dan tak sabar berlaga di Olimpiade 2016. "Tak ada sedikit pun beban di benak Sudirman," kata Agus, ketika dihubungi Tempo, kemarin.
Agus pun mengaku mempersiapkan Sudirman dengan rangkaian latihan dan motivasi. Agus tak ingin memberikan porsi latihan yang berat untuk anak didiknya. Dalam satu pekan, Agus memberikan 10 sesi latihan, yang terbagi menjadi pagi dan sore hari. "Kami perkuat mental dan motivasinya," ujar dia.
Selain itu, Agus memberikan evaluasi hasil pertandingan dalam Thailand Terbuka lalu. Evaluasi tersebut penting untuk memperbaiki kesalahan dan kekurangan Sudirman. Agus pun meminta PB PASI ikut serta dalam mengevaluasi penampilan Sudirman di Thailand. "Target Sudirman di Olimpiade adalah bisa memperbaiki torehan waktu terbaiknya, yakni 10,47 detik," ucap dia.
Juru bicara Kemenpora, Gatot S. Dewa Broto, berharap Sudirman mampu tampil maksimal dalam cabang lari 100 meter. "Meski lewat wild card, Sudirman harus menunjukkan prestasi terbaik," kata dia kemarin.
INDRA WIJAYA