TEMPO.CO, Jakarta - Asosiasi Bulu Tangkis Thailand berkeras bahwa pemain bulu tangkis Ratchanok "Nong May" Intanon bersih dari doping. Nong May akan tetap menjadi salah satu harapan terbaik untuk menyumbangkan medali di Olimpiade Rio bulan depan.
Atlet berusia 21 tahun itu dinyatakan positif menggunakan doping setelah menjalani tes seusai mengikuti Asia Championships Badminton di Wuhan, Cina, April lalu. Asisten Sekretaris Jenderal BAT Thanach Assawanapakas langsung menyangkal tuduhan tersebut. Menurut dia, organisasi belum diberi tahu tentang masalah itu dari Federasi Bulu Tangkis Dunia (BWF).
"Dia berlatih keras untuk Olimpiade," kata Thanach. "Dia telah melewati beberapa tes obat bius." Thanach mengatakan Ratchanok adalah Juara Dunia 2013 dan tetap menjadi harapan asosiasi untuk tampil terbaik di Rio de Janeiro.
Ratchanok mencapai perempat final dalam Olimpiade 2012 London. Sakol Wannapong, Gubernur Otoritas Olahraga Thailand, mengatakan hal itu hanya rumor tapi bisa mempengaruhi persiapan Ratchanok untuk Olimpiade. "Kami harus memberi dukungan moral," katanya.
Dr Meechai Inwood, seorang ilmuwan olahraga di SAT, mengatakan semua atlet Thailand yang akan ambil bagian dalam Olimpiade telah diuji dalam dua bulan terakhir dan tidak ada sampel positif yang ditemukan.
Thailand akan mengirim 52 atletnya ke Olimpiade, yang akan digelar pada 5-21 Agustus mendatang. Selain Ratchanok, ada enam pemain bulu tangkis Thailand lain yang juga akan bersaing di Rio, termasuk Boonsak Ponsana, yang akan tampil untuk kelima kalinya di Olimpiade. "Para pemain kami berada dalam kondisi baik dan kami yakin mereka akan membawa pulang medali," tutur Thanach.
Cabang bulu tangkis akan memperebutkan lima medali emas di Olimpiade Rio dan undian akan dilakukan pada 26 Juli. Thailand setidaknya mengincar satu medali emas di Rio.
Ratchanok telah mengatakan ia berharap merebut emas di Olimpiade Rio. "Saya percaya bahwa saya bisa melakukannya," katanya dalam wawancara baru-baru ini.
Ratchanok adalah salah satu pemain bulu tangkis paling sukses tahun ini. Pada April lalu, ia menjadi shuttler perempuan pertama yang meraih tiga gelar superseries berturut-turut.
Dia sempat menduduki posisi nomor 1 dunia, tapi kemudian melorot ke peringkat keempat. Ratchanok dilatih pelatih asal Cina, Xie Zhuhua, yang pernah membantu pelatih kepala Cina, Li Yongbo, selama kompetisi pada 1990-an.
Kalau Ratchanok jadi berangkat ke Rio, ada kemungkinan ia bakal bertemu dengan andalan Indonesia, Lindaweni Fanetri, yang menjadi satu satunya pemain bulu tangkis wanita Indonesia yang lolos ke Olimpiade. Sebelumnya, Ratchanok pernah kalah oleh Linda dalam Kejuaraan Dunia di Jakarta, Agustus 2015.
ANTO