Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Rusia vs Amerika, Drama Panas Renang Putri Olimpiade

image-gnews
AP/Michael Sohn
AP/Michael Sohn
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Persaingan atlet renang putri Rusia dengan atlet putri Amerika Serikat pada nomor gaya dada 100 meter Olimpiade 2016 yang digelar di Rio de Janeiro, Brasil, Senin waktu setempat, menjadi panas menyusul isu doping terhadap atlet-atlet Rusia.

Atlet putri AS Lilly King meraih medali emas dan mencetak rekor Olimpiade setelah mencatatkan waktu satu menit 4,93 detik. Sedangkan atlet putri Rusia Yuliya Efimova meraih medali perak dengan catatan waktu satu menit 5,5 detik. Medali perunggu diraih rekan senegara Lilly, Katie Meili, yang mencatatkan waktu satu menit 5,69 detik.

Kedua atlet putri Amerika Serikat membalut diri mereka dengan bendera negaranya. Sedangkan Efimova tampak menangis dan berdiri di sisi lain podium.

Persaingan antara Rusia dan AS juga berlanjut di luar kolam ketika Lilly terlebih dahulu memicu konflik dengan menentang keikutsertaan Efimova dalam Olimpiade Rio 2016. Efimova berhak ikut Olimpiade 2016 setelah bandingnya atas kasus doping diterima.

Dalam jumpa pers ketiga atlet itu setelah perlombaan renang, Lilly mengkritik Efimova yang mengacungkan jari setelah menang perlombaan semifinal.

"Dia mengacungkan jari 'nomor satu' dan dia telah terbukti curang dengan doping. Saya bukan salah satu penggemarnya," kata Lilly kepada para jurnalis selepas perlombaan semifinal pada Minggu (7/8) waktu setempat.

Sementara, Efimova terus mendapatkan cemoohan dari para penonton setiap kali melangkah menuju tepi kolam. Para penonton seakan mendukung kubu AS untuk menaklukkan Rusia.

Efimova mengaku setiap perlombaan final renang Olimpiade selalu menjadi perlombaan yang penuh ketegangan. "Meskipun pada perlombaan final pada Olimpiade pertama, setiap final Olimpiade ketegangan selalu muncul," kata atlet berusia 19 tahun itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Namun, terutama tetap berdiri untuk apa yang saya anggap benar. Saya merasa saya harus tampil dan melakukan perlombaan lebih baik dibanding penampilan saya sebelumnya. Saya kira ini adalah kemenangan untuk olahraga yang bersih dan untuk menunjukkan bahwa saya dapat melakukannya ketika... bersaing dengan bersih sepanjang hidup saya," kata Efimova.

Efimova berbicara dengan suara gugup dalam bahasa Inggris yang kurang lancar dan menyatakan telah "membuat kesalahan". Dia lantas berbicara dalam bahasa Rusia terkait komentar Lilly terhadapnya.

"Saya sangat memahami atlet-atlet yang berkomentar tentang itu. Tapi, saya juga terkandang tidak dapat menerima karena seringkali atlet-atlet berada di atas para pakar politik," kata Efimova.

Lilly yang tidak dapat mendengar pernyataan Efimova lewat terjemahan hanya memutarkan bola matanya ketika atlet Rusia itu berbicara. Lilly juga menolak untuk bersalaman dengan Efimova pasca-konferensi pers.

"Jika saya berada pada posisi Yulia, saya tidak ingin disalami oleh seseorang yang berbicara tidak menyenangkan tentang saya. Jadi, jika dia berharap agar diucapkan selamat, saya minta maaf," ujar Lilly.

Lilly mengatakan, "Dia berenang dengan menakjubkan dan saya selalu berusaha untuk menyainginya. Tapi, saya benar-benara dalam suasana untuk merayakan kemenangan ini bersama Katie.

ANTARA

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

13 Agustus 2021

Film Eko Yuli Irawan The Movie. Tempo/Irsyan
Perjalanan Hidup Eko Yuli Irawan Rebut 4 Medali Olimpiade Diangkat Jadi Film.

Eko Yuli Irawan satu-satunya atlet Indonesia peraih medali di tiga ajang Olimpiade berbeda. Eko sempat tak disetujui orang tuanya menjadi atlet.


Cerita Liliyana Natsir Diundang ke Rumah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

8 Agustus 2021

Liliyana Natsir dan Raffi Ahmad. Foto: Instagram Liliyana Natsir.
Cerita Liliyana Natsir Diundang ke Rumah Raffi Ahmad dan Nagita Slavina

Untuk menyambut Liliyana Natsir, Raffi Ahmad sampai membuat lapangan bulu tangkis dadakan di dalam rumahnya.


Ini Perolehan Medali Indonesia Selama Mengikuti Olimpiade

24 Juli 2021

Lifter Indonesia Windy Cantika Aisah saat tampil di Olimpiade Tokyo, 24 Juli 2021. REUTERS/Edgard Garrido
Ini Perolehan Medali Indonesia Selama Mengikuti Olimpiade

Indonesia secara keseluruhan telah meraih 32 medali selama mengikuti olimpiade.


Begini Perbandingan Kostum Defile Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio dan Tokyo

23 Juli 2021

Desain kostum defile Kontingen Indonesia di Olimpiade Tokyo 2021. (Foto: Tangkapan layar/Tempo/Irsyan)
Begini Perbandingan Kostum Defile Kontingen Indonesia di Olimpiade Rio dan Tokyo

Kontingen Indonesia menyertakan 10 wakil dalam defile pembukaan Olimpiade Tokyo 2020, Jumat, 23 Juli 202.


Nama Pele Bakal Jadi Nama Baru Stadion Maracana, Ada Pro dan Kontra

10 Maret 2021

Semburan kembang api mewarnai Upacara Pembukaan Pekan Olahraga Olimpiade 2016 di stadion Maracana, di Rio de Janeiro, Brasil, 5 Agustus 2016. Brasil menjadi kota pertama di Amerika Selatan yang menjadi tuan rumah Olimpiade. REUTERS
Nama Pele Bakal Jadi Nama Baru Stadion Maracana, Ada Pro dan Kontra

Nama Edson Arantes do Nascimento alias Pele akan menjadi nama baru untuk Stadion Maracana di Rio de Janeiro, Brasil.


Kimia Alizadeh Membelot dari Iran ke Negara di Eropa

13 Januari 2020

Atlet taekondo perempuan Iran peraih medali perunggu di Olimpiade 2016, Kimia Alizadeh membelot ke Eropa. [REUTERS]
Kimia Alizadeh Membelot dari Iran ke Negara di Eropa

Satu-satunya atlet putri Iran peraih medali Olimpiade, Kimia Alizadeh menyatakan membelot dan pindah secara permanen ke sebuah negara di Eropa.


Balap Sepeda BMX dan Trek Berpeluang ke Olimpiade Tokyo 2020

28 Mei 2019

Atlet BMX Indonesia, I Gusti Bagus Saputra (tengah), memacu sepedanya di samping altet Jepang, Yoshitaku Nagasako, dalam perlombaan kategori race Asian Games 2018 di Pulomas BMX Center, Jakarta, Sabtu, 25 Agustus 2018. Bagus ada di posisi kedua dengan selisih 0,64 detik dari pebalap Jepang, Yoshitaku Nagasako, yang meraih medali emas. REUTERS/Athit Perawongmetha
Balap Sepeda BMX dan Trek Berpeluang ke Olimpiade Tokyo 2020

Balap Sepeda BMX dan trek memiliki peluang untuk lolos ke Olimpiade Tokyo 2020 karena prestasi yang baik selama ini.


Peraih Perak Marathon Putri Olimpiade 2016 Terkena Doping

23 Mei 2019

Vinicus dan Tom, maskot Olimpiade Rio 2016. AP
Peraih Perak Marathon Putri Olimpiade 2016 Terkena Doping

Eunice Kirwa, peraih perak marathon putri di Olimpiade 2016 Rio de Janeiro, Brasil diskors karena tersangkut doping.


Kelly Catlin, Juara Dunia Balap Sepeda Putri Meninggal Bunuh Diri

12 Maret 2019

Kelly Catlin, juara dubia dan Olimpiade 2016 balap sepeda putri asal Amerika Serikat yang tewas akibat bunuh diri pada 8 Maret 2019. (Sky Sports)
Kelly Catlin, Juara Dunia Balap Sepeda Putri Meninggal Bunuh Diri

Kelly Catlin, juara dunia balap sepeda putri asal Amerika Serikat meninggal akibat bunuh diri.


Tinju Dunia: Usai Kalah TKO, Tommasone Melamar Kekasihnya di Ring

3 Februari 2019

Carmine Tomassone melamar kekasihnya, Laura usai kalah TKO dalam laga tinju dunia di Frisco, Texas, Amerika Serikat, Minggu 3 Februari 2019 WIB. (news.com.au)
Tinju Dunia: Usai Kalah TKO, Tommasone Melamar Kekasihnya di Ring

Petinju dunia asal Italia, Carmine Tommasone memiliki cara unik untuk melamar kekasihnya, Laura.