TEMPO.CO, Jakarta - Perenang remaja asal Kanada, Penny Oleksiak, dan Simone Manuel dari Amerika Serikat menyentuh dinding kolam renang secara bersamaan untuk finis dengan catatan waktu sama pada final 100 meter gaya bebas putri, Jumat pagi, 12 Agustus 2016, WIB. Panitia pun mau-tak mau harus menganugerahi keduanya dengan medali emas.
Dua perenang yang masing-masing berumur 16 dan 20 tahun itu merupakan pendatang baru di kolam renang Olimpiade. Mereka bersaing ketat dalam lomba itu dan akhirnya sama-sama finis dengan catatan waktu 52,70 detik. Sedangkan perenang Swedia yang juga pemegang rekor Olimpiade nomor ini, Sarah Sjostrom, mendapat medali perunggu dengan catatan waktu 52,99 detik.
"Saya kira ini adalah kejutan besar untuk semua orang di final. Semua orang mesti menyaksikan hasil ini beberapa kali sebelum mereka menyadari apa yang telah terjadi. Ini adalah kejutan paling besar dalam kompetisi tersebut," kata Sjostrom.
Ini kedua kalinya perlombaan 100 meter gaya bebas putri harus berakhir seperti itu setelah sebelumnya terjadi pada Olimpiade 1984 di Los Angeles. Saat itu terjadi hal serupa di antara dua perenang Amerika Serikat, Nancy Hogshead dan Carrie Steinseifer, yang sama-sama mencatat waktu 55,92 detik.
Ini juga emas ganda pertama dalam renang Olimpiade yang terjadi setelah sistem perhitungan waktu renang dikurangi dari ribuan per detik menjadi ratusan per detik menyusul catatan waktu nyaris sama pada nomor gaya ganti 400 meter perseorangan putra pada Olimpiade 1972. Saat itu emas akhirnya diberikan kepada perenang Swedia, Gunnar Larsson, sedangkan perak untuk perenang Amerika Serikat, Tim McKee.
Pada Olimpiade 2000 di Sydney, catatan waktu sama 21,98 detik dibukukan Anthony Ervin dari Amerika Serikat dan rekan senegaranya, Gary Hall Jr., yang kemudian keduanya sama-sama dikalungi medali emas 50 meter gaya bebas putra.
"Luar biasa bisa sama-sama mendapat emas. Saya tak mengira saya menang. Dia lebih pantas menang ketimbang saya," kata Oleksiak, yang menjadi atlet pertama yang lahir pada abad ke-21 yang meraih emas Olimpiade pada nomor perseorangan. "Saya baru 16 tahun, jadi gila sekali bisa merebut medali emas pada Olimpiade pertama Anda."
Oleksiak start pada lintasan ketujuh, sehingga tak difavoritkan untuk menang. Tapi ia menggenjot diri pada 50 meter terakhir dan semakin kencang pada 15 meter terakhir.
Oleksiak kini sudah mengoleksi empat medali dari Olimpiade Rio—koleksi medali paling banyak yang bisa dicapai atlet Kanada—setelah meraih perunggu pada estafet 4 x 100 gaya bebas, perak pada 100 meter gaya bebas, dan perunggu pada estafet 4 x 200 gaya bebas.
Manuel juga memperoleh emas pertamanya pada Olimpiade, dan pencapaian ini menjadi istimewa karena dia adalah perenang kulit hitam Amerika Serikat. "Medali emas ini bukan hanya untuk saya, tapi juga untuk para atlet Afrika-Amerika sebelum saya yang telah menjadi inspirasi dan mentor saya," tuturnya.
Namun ada juga yang kecewa pada nomor ini, yakni Campbell bersaudara dari Australia. Bronte Campbell, sang juara dunia nomor ini, finis di urutan keempat, sementara Cate Campbell, si pemegang rekor dunia, finis pada urutan keenam. Adapun juara bertahan nomor ini pada Olimpiade London, Ranomi Kromowidjojo, yang berasal dari Belanda, finis kelima, seperti dilansir Reuters.
ANTARA