TEMPO.CO, Jakarta - Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad-Liliyana Natsir menyebut laga final bulu tangkis Olimpiade Rio de Janeiro 2016 nanti sebagai ajang adu mental.
Tontowi-Liliyana akan menghadapi pasangan Malaysia, Chan Peng Soon-Goh Liu Ying. Kedua pasangan ini lolos ke final setelah mengalahkan andalan Cina. Tontowi-Liliyana menaklukkan unggulan pertama Zhang Nan-Zhao Yunlei, sedangkan Chan-Goh mengalahkan Xu Chen-Ma Jin.
“Di Olimpiade ini, apa pun bisa terjadi. Kita biasanya waspada terhadap pemain peringkat top, tapi malah tidak waspada sama pemain yang tiba-tiba muncul,” kata Liliyana dalam rilis resmi PBSI.
“Jadi kami harus waspada dan jangan lengah, memberikan penampilan yang terbaik. Jangan takabur dan tetap fokus. Siapa yang lebih siap, itu yang menang. Tinggal adu mental saja,” Liliyana menambahkan.
Tontowi-Liliyana menjadi satu-satunya harapan tim bulu tangkis Indonesia untuk merebut medali emas di Olimpiade Rio de Janeiro 2016. Andalan-andalan Indonesia yang lain telah gugur: pasangan ganda putra Hendra Setiawan-Mohammad Ahsan gagal lolos ke perempat final, sedangkan pasangan ganda putri Greysia Polii-Nitya Krishinda Maheswari kandas di babak perempat final.
Tontowi-Liliyana dan Chan-Goh pernah sembilan kali berhadapan sebelumnya. Skor pertemuan mereka 8-1 untuk pasangan Indonesia.
Pertemuan terakhir terjadi di babak penyisihan Grup C Olimpiade Rio 2016. Saat itu, Tontowi-Liliyana menang dua game langsung dengan skor 21-15, 21-11.
GADI MAKITAN | PBSI