TEMPO.CO, Jakarta - Atlet senam artistik asal Korea Utara, Ri Se-gwang, berhasil meraih medali emas di nomor meja lompat putra olimpiade 2016 Rio de Janeiro kemarin. Ri berhasil mengalahkan Denis Albyazin dari Rusia dan Kenzo Shirai dari Jepang. Keduanya harus puas dengan medali perak dan perunggu.
Penonton dibuat bingung oleh ekspresi Ri yang datar saat upacara pengalungan medali. Wajah Ri tampak kontras saat Denis dan Kenzo, yang memperlihatkan senyuman lebar ketika berdiri di podium.
Wajah Ri malah tampak seperti menahan tangis saat hormat ketika lagu kenegaraan Korea Utara diperdengarkan. "Saya dipenuhi sukacita karena saya bisa bawakan kemenangan kepada pemimpin kami," kata Ri, Rabu kemarin.
Aksi Ri menjadi viral di media sosial. Netizen malah menduga Ri sedih lantaran harus kembali hidup terkurung di Pyongyang. Selama di Brasil, Ri dan atlet-atlet Korea Utara dijaga ketat oleh pengamanan suruhan Kim Jong-un.
Ri dan koleganya tak boleh mendatangi tempat wisata, bahkan dilarang berbaur dengan atlet dari negara lain. Pengawal Korea Selatan juga melarang atlet-atletnya menerima telepon seluler Samsung Galaxy S7 yang diberikan gratis kepada semua olimpian.
Samsung, perusahaan Korea Selatan sekaligus sponsor Olimpiade Rio, membagikan 11.200 telepon seluler gratis saat upacara pembukaan di Stadion Maracana.
CNN | THE SUN | THE DAILYMAIL | INDRA WIJAYA