TEMPO.CO, Jakarta - Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi akan melakukan revitalisasi cabang-cabang olahraga yang berpotensi meraih medali dalam Olimpiade dengan memusatkan pelatihan nasional di Cibubur, Jakarta Timur.
"Kami akan memfokuskan penjenjangan kompetisi cabang-cabang olahraga, mulai PON Pelajar, PON Remaja, PON, SEA Games, Asian Games, hingga Olimpiade. Kami menyiapkan pemusatan pelatihan Olimpiade di Cibubur," kata Imam selepas rapat teknis penyambutan atlet peraih medali Olimpiade 2016 di Jakarta, Senin, 22 Agustus 2016.
Imam juga akan mengevaluasi prestasi kontingen Indonesia dalam Olimpiade Rio 2016 bersama Satlak Prima, Komite Olimpiade Indonesia, dan para pengurus cabang-cabang olahraga Olimpiade.
"Revitalisasi itu akan dimulai setelah penyelenggaraan PON XIX di Jawa Barat. Kami sedang menyiapkan regulasinya sehingga cabang-cabang olahraga non-Olimpiade akan masuk dalam Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat (FORMI)," ujarnya.
Dua cabang olahraga yang akan menjalani pemusatan pelatihan nasional di Cibubur adalah angkat besi dan panahan, yang dimulai pada akhir 2016. Selain revitalisasi cabang-cabang olahraga Olimpiade, Iman akan mengevaluasi cabang-cabang olahraga andalan Indonesia yang tidak ikut dalam SEA Games 2017 di Malaysia.
"Semestinya KOI berkoordinasi secara detail dan terbuka dengan deputi prestasi dan Satlak Prima yang mengerti cabang-cabang olahraga unggulan Indonesia untuk meraih medali emas. Ini yang menjadi beban pikiran saya karena masyarakat nanti akan bertanya menanyakan emas dan peringkat Indonesia," ucap Imam.
Indonesia menempati peringkat ke-46 dari 205 negara peserta Olimpiade 2016 dengan meraih satu medali emas dan dua medali perak. Di antara negara-negara ASEAN, Indonesia berada di bawah Thailand yang menempati peringkat ke-35 dengan dua medali emas, dua perak, dan dua perunggu.
ANTARA