INFO PON - Penyelenggaraan upacara pembukaan Pekan Olahraga Nasional (PON) kali ini dipastikan akan menyuguhkan sesuatu yang berbeda. Jika biasanya kepala negara memberikan kata sambutan di awal upacara, pada pembukaan PON XIX di Stadion Gelora Bandung Lautan Api nanti, Presiden Joko Widodo justru akan memberikan pidato di akhir upacara pembukaan.
Pidato presiden ini akan menjadi bagian dari puncak pertunjukan yang merupakan paduan antara pagelaran budaya dan teknologi.
" Sambutan Presiden itu apresiasi kepada olahragawan nasional. Itu penting sekali, karena itu harus ditempatkan di bagian dramatik yang tinggi," kata Wakil Gubernur Jawa Barat, Deddy Mizwar.
Upacara pembukaan perhelatan akbar di dunia olahraga nasional ini akan digelar kurang dari sebulan lagi. Bidang Upacara PON pun sudah mulai membangun panggung di Stadion GBLA yang akan digunakan sebagai panggung pertunjukkan.
Sebanyak 1150 penari berlatih secara intensif, empat kali seminggu, dibawah arahan 20 pelatih dan 10 penata tari. Mereka akan disokong pula oleh 250 penari dari Wannabe Dancer Bandung yang saat ini tengah berlatih secara terpisah.
Baca Juga:
“Yang terpenting dari persiapan ini adalah adaptasi musik. Mereka sudah mengikuti irama dan musik, meski belum masuk tahap ekspresi karena masih ada detil koreografi yang mesti dituntaskan terlebih dahulu,” jelas Penata Tari Lalan Ramlan, yang juga Anggota Tim 9 Bidang Upacara Regu Kerja Tari PON XIX/2016 Jabar.
Ribuan kostum penari pun disiapkan dan dijadwalkan rampung 100 persen pada pekan pertama September. Kostum-kostum penuh warna ini dikerjakan para pengrajin di sejumlah daerah di Jawa Barat.
Ada sekitar 50 jenis kostum, mulai dari kostum olah raga, tradisi (ritus), hingga pohaci. Kostum yang paling rumit pembuatannya antara lain kostum nadran laut, pohaci, dan tradisi ngarot. Kostum-kostum ini dibuat sangat artistik, dengan banyak hiasan di kepala dan aksesori, bahkan dilengkapi lampu.
Hiasan untuk kepala dibuat dari sejumlah perabot, seperti nyiru, pipiti, dan aseupan yang dibungkus daun, serta bunga dengan bermacam warna. Penggunaan perabot kerajinan tangan tersebut, selain memiliki nilai seni, juga membantu pemberdayaan ekonomi kerakyatan.
Selain kostum, Bidang Upacara juga menyiapkan sekitar 24 jenis properti yang disesuaikan dengan konsep koreografinya, misalnya bedug, bubu, angklung, dan rengkong.
Secara visual, upacara pembukaan PON XIX/2016 Jabar mengusung konsep gunung, rimba, laut, pantai, dan sungai (gurilaps). Konsep ini digagas sebagai perumpamaan upaya peningkatan potensi pariwisata di Jawa Barat. (*)