Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tinggalkan Atletik, Yuni Gemilang di Angkat Berat

image-gnews
Berkat bujukan sang pelatih, Yuni mau kembali berlatih dan akhirnya justru sukses menorehkan prestasi kelas dunia.
Berkat bujukan sang pelatih, Yuni mau kembali berlatih dan akhirnya justru sukses menorehkan prestasi kelas dunia.
Iklan

INFO PON - Benarlah apa yang dikatakan Hadi Wijaya. Tiga tahunan lalu, mantan lifter nasional itu pernah mengungkapkan, Sri Wahyuni Agustiani adalah calon bintang angkat berat Indonesia, aset  Indonesia di masa depan.

Pernyataan itu terbukti, tatkala Yuni, sapaan akrab gadis kelahiran Bandung 22 tahun lalu itu, menyabet medali perak dalam Olimpiade Rio 2016. Yuni pun menjadi penyumbang medali pertama untuk Indonesia dalam pesta olahraga dunia itu. Atlet bertubuh mungil, tinggi 147 sentimeter dan berat 42,25 kilogram, ini sukses mengangkat beban total 192 kilogram unuk snatch, serta clean and jerk dalam olimpiade kemarin.

Pascaraihan prestasinya di Rio de Janeiro itu, Yuni pun makin populer di media sosial. Akun Instagramnya yang sebelumnya hanya dikuti 300-an follower, langsung bertambah pengikut hingga 1200-an keesokan harinya dan tembus lebih dari 10 ribu tak sampai satu bulan kemudian.

Putri pasangan Candiana dan Rosita ini mulai berlatih angkat berat sejak usia 13 tahun. Awalnya, Yuni justru menekuni olahraga lari karena sang ayah adalah mantan pelari jarak jauh untuk tingkat kabupaten dan pernah mengikuti Porda Jabar pada 1992.

Yuni juga sempat mengikuti kejuaraan lari 10 kilometer, namun ajang lomba lari kala itu masih sangat jarang digelar, sehingga Yuni yang amat berjiwa kompetitif akhirnya melirik angkat berat, cabang olahraga yang sudah lebih dulu digeluti adiknya, Desi Nuryanti.

Ayahnya yang membawa Yuni ke tempat latihan angkat berat milik Maman Suryaman, salah seorang rekan Candiana yang juga mantan lifter nasional. Maman kini juga menjabat sebagai Ketua Persatuan Atlet Binaraga dan Angkat Berat Seluruh Indonesia (PABBSI) Jawa Barat.

Di tangan Mamanlah, Yuni mulai mendapat penggemblengan awal dan diminta tinggal di mess agar dapat berlatih lebih serius dan fokus. Yuni pun harus rela meninggalkan keluarganya di Kampung Pulus, Desa Banjaran Wetan, Kabupaten Bandung. Yuni pun harus mulai mengontrol makan makanan kesukaannya, yakni baso, batagor, dan seblak karena diet dan pola makannya diatur.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Namun semua pengorbanan itu terbayar, ketika gelar demi gelar juara dia raih. Yuni menyabet emas pada penyelenggaraan Islamic Solidarity Games ke-3 di Palembang pada 2013 dengan total angkatan 184 kilogram. Di tahun yang sama, dia kembali meraih emas saat mengikuti SEA Games di Myanmar (188 kilogram). Tahun berikutnya, Yuni mesti puas dengan raihan medali perak dengan total angkatan 187 kilogram pada penyelenggaraan Asian Games di Incheon, Korea Selatan.

Pada 2015, Yuni sempat galau dan bosan dengan rutinitasnya sebagai atlet. Kejenuhannya sempat membuatnya meninggalkan tempat latihan di Bekasi dan mudik ke kampungnya selama dua minggu. Namun berkat bujukan sang pelatih, Yuni mau kembali berlatih dan akhirnya justru sukses menorehkan prestasi kelas dunia di tahun berikutnya.

Atas prestasi itu, Yuni diganjar bonus Rp 2 miliar plus Rp 15 juta per bulan untuk tunjangan hari tua. Apa yang hendak Yuni lakukan dengan semua bonus itu?

’’Eneng sudah punya investasi rumah, tabungan, dan sekarang mau menambah tanah di samping jalan besar,’’ kata ayah Yuni. Eneng adalah pangilan kesayangan Yuni di rumah.

Yuni memang ingin keluarganya punya tempat tinggal yang lebih layak. Saat ini mereka tinggal di grumah sederhana, di gang yang lebarnya hanya muat dilewati satu sepeda motor. Yuni yang kini duduk di semester lima Fakultas Hukum Universitas Bhayangkara, Bekasi, juga masih membiayai kebutuhan sekolah dua adiknya Eliana, 13, dan Rangga, 11. (*)

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Lakukan Doping di PON 2016, Banding 6 Atlet Binaraga Ditolak  

6 September 2017

Maskot PON 2016.
Lakukan Doping di PON 2016, Banding 6 Atlet Binaraga Ditolak  

Komisi Banding Anti-Doping Nasional menolak banding enam atlet binaraga yang diputus bersalah menggunakan doping dalam PON 2016 lalu.


14 Atlet PON yang Doping Segera Disidangkan

14 Februari 2017

Logo PON 2016 Jawa Barat. wikiepdia.org
14 Atlet PON yang Doping Segera Disidangkan

Dewan Disiplin Anti-Doping Kementerian Pemuda dan Olahraga menggelar sidang tujuh atlet terduga menggunakan zat doping dalam PON XIX.


Gubernur Jawa Barat Bagikan Bonus Rp 238 M buat Atlet PON  

8 Februari 2017

Suasana acara malam penutupan PON XIX di Stadion Gelora Bandung Lautan Api, Bandung, Jabar, 29 September 2016. PON XIX resmi ditutup dengan Jawa Barat sebagai juara umum, dan selanjutnya PON XX tahun 2020 akan dilaksanakan di Papua. ANTARA FOTO
Gubernur Jawa Barat Bagikan Bonus Rp 238 M buat Atlet PON  

Pemerintah Provinsi Jawa Barat memberikan bonus uang senilai Rp 238,032 miliar untuk atlet PON 2016.


Freeport Sumbang Dana PON 2020 Rp 440 Miliar  

27 Januari 2017

Presiden Direktur PT Freeport Indonesia, Chappy Hakim. TEMPO/Dhemas Reviyanto
Freeport Sumbang Dana PON 2020 Rp 440 Miliar  

Rencananya, dana itu akan digunakan untuk pembangunan kompleks olahraga Mimika.


Kasus Doping PON XIX, Ini Langkah Dewan Disiplin Antidoping

16 Januari 2017

Seorang atlet sedang melakukan pemanasan sebelum sesi latihan dan mencoba arena menembak Pekan Olahraga Nasional XVIII, di Hall Menembak Rumbai, Pekanbaru, Riau, Senin (10/9). TEMPO/Imam Sukamto
Kasus Doping PON XIX, Ini Langkah Dewan Disiplin Antidoping

Dewan Disiplin Antidoping menawarkan uji sampel kedua kepada
14 atlet pengguna doping saat PON XIX 2016 di Jawa Barat.


Kasus Doping PON Jawa Barat, Atlet Ditawari Buka Sampel Kedua

16 Januari 2017

Seorang teknisi mempersiapkan deposito sampel, pada gel elektroforesis SDS untuk mendeteksi doping dengan alat EPO. Prosedur yang rumit membuat pekerjaan mendeteksi doping pada atlet, menjadi tidak mudah. Chatenay, Perancis, 25 Februari 2015. Frederic T Stevens / Getty Images
Kasus Doping PON Jawa Barat, Atlet Ditawari Buka Sampel Kedua

Dewan Disiplin Antidoping dibentuk untuk menindaklanjuti kecurangan 14 atlet PON Jawa Barat.


Pemprov Bali Mulai Bagikan Sejumlah Bonus ke Atlet PON

20 Desember 2016

Atlet Provinsi Bali Maria Natalia Londa berlatih  di GOR Mengwi, Badung, Bali, 2 September 2016. Maria Londa ditargetkan mampu meraih dua medali emas dari cabang lompat jauh dan lompat jangkit pada PON XIX/2016 di Jawa Barat. ANTARA FOTO
Pemprov Bali Mulai Bagikan Sejumlah Bonus ke Atlet PON

"Ini adalah capaian yang luar biasa dan sesuai dengan target yang diberikan."


Plt Gubernur Soni Bakal Anggarkan Bonus Atlet Tahun Depan  

18 Desember 2016

(ki-ka)Pelaksana tugas Gubernur DKI Jakarta, Soni Sumarsono, bersama Menteri Koordinator Polhukam Wiranto, dan Ketua Satgas Saber Pungli Komjen Dwi Priyatno, dalam acara kampanye budaya anti pungli di Monas, Jakarta, 18 Desember 2016. TEMPO/Friski Riana
Plt Gubernur Soni Bakal Anggarkan Bonus Atlet Tahun Depan  

Jumlah bonus atlet dikurangi karena ada ketentuan yang membatasi.


Riau Tebar Bonus Rp 17,4 Miliar kepada Atlet PON XIX

15 Desember 2016

Tiga tim atlet sepeda gunung Jawa Barat (tengah) Riau (kiri) dan Jawa Timur (kanan) menunjukkan medali seusai final Cross Country Team Relay pada PON XIX Jabar di Cikole, Lembang, Kabubaten Bandung Barat, 18 September 2016. Tim Cross Country Team Relay Jawa Barat berhasil meraih medali emas dengan catatan waktu 56 menit 53 detik. TEMPO/Prima Mulia
Riau Tebar Bonus Rp 17,4 Miliar kepada Atlet PON XIX

Bonus diberikan kepada atlet berpretasi mulai esok hari, khusunya mereka yang memiliki rekening Bank Riau.


Atlet Papua Tagih Janji Bonus PON 2016

6 Desember 2016

Atlet tim Drum Band putra Provinsi Papua menjalani sesi latihan di Stadion Pakansari, Kabupaten Bogor, 1 September 2016. ANTARA/Indrianto Eko Suwarso
Atlet Papua Tagih Janji Bonus PON 2016

Mereka menggelar aksinya dengan membawa medali yang diraih di kejuaraan PON Jawa Barat lalu serta spanduk-spanduk berisi tuntutan.