TEMPO.CO, Karawang - Kematian atlet dayung Tarmizi Taher di Situ Cipule, Kabupaten Karawang, Jawa Barat, menyebabkan rekan-rekan satu timnya di Universitas Singaperbangsa shock. Rama Nurmansyah, pelatih tim dayung di universitas tersebut, menilai ada sejumlah kejanggalan saat Tarmizi tenggelam di sirkuit dayung Situ Cipule, Ahad, 28 Agustus 2016.
Menurut Rama, perahu rowing yang dikemudikan Tarmizi hilang keseimbangan hingga terbalik. "Padahal dia adalah perenang yang baik. Yang menjadi aneh adalah tiba-tiba dia seperti berenang menjauhi perahu," ujar Rama saat dihubungi Tempo, Selasa, 30 Agustus 2016.
Rama menuturkan perahu jenis rowing kecil kemungkinan bisa terbalik. Sebab, di bagian depan dan belakang perahu tersebut terdapat ruang tertutup berisi udara. Selain itu, perahu Tarmizi juga tidak sedang bocor. "Biasanya atlet dilatih memanfaatkan perahu menjadi pelampung," kata Rama.
Rama mengimbuhkan, Tarmizi tenggelam pada pukul 16.00 WIB. Saat itu, dia sedang mendayung perahu di lintasan. "Ketika jarak antara perahu Tarmizi dengan perahu anak-anak kurang-lebih 500 meter, tiba-tiba insiden itu terjadi. Saat dihampiri kawan-kawannya, tubuh Tarmizi tidak berhasil ditemukan."
Rama berujar saat insiden terjadi, kondisi cuaca di danau buatan itu cerah, tidak ada badai ataupun angin besar. "Tidak ada arus bawah air di Danau Cipule. Jadi kecil kemungkinan Tarmizi terbawa arus," ujarnya.
Anggota tim yang panik lalu melaporkan insiden itu kepada tim SAR. Empat perahu karet dan belasan penyelam dikerahkan untuk mencari tubuh Tarmizi. Namun, hingga keesokan harinya, tubuh pemuda 23 tahun itu belum bisa ditemukan.
Tarmizi termasuk atlet yang dipersiapkan mengikuti kejuaraan dayung internasional antarmahasiswa se-Asia Tenggara di Malaysia. Pada hari nahas itu Tarmizi berinisiatif melakukan latihan kendati tidak ada jadwal berlatih. "Anak-anak melakukan rest active saat libur untuk mengejar kondisi fisik yang ingin dicapai," katanya.
Setelah dua hari, jenazah Tarmizi ditemukan mengambang pada Senin malam sekitar pukul 22.40 WIB. Kepala Kepolisian Sektor Ciampel Ajun Komisaris Bambang Sumitro mengatakan jenazah Tarmizi ditemukan oleh seorang warga yang hendak mencari ikan. "Sekitar 20 meter dari titik tenggelam," kata Bambang melalui pesan pendek.
HISYAM LUTHFIANA