Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Tontowi/Liliyana Buka Peluang Tampil di Asian Games 2018

image-gnews
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir mengigit medali emas mereka setelah mengalahkan lawannya asal Malaysia Peng Soon Chan dan Liu Ying Goh pada final bulutangkis di  Riocentro Pavilion 4, Rio de Janeiro, Brasil, 18 Agustus 2016. Pasangan Owi/Butet menang 21-14 dan 21-12. REUTERS/Mike Blake
Pasangan ganda campuran Indonesia, Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir mengigit medali emas mereka setelah mengalahkan lawannya asal Malaysia Peng Soon Chan dan Liu Ying Goh pada final bulutangkis di Riocentro Pavilion 4, Rio de Janeiro, Brasil, 18 Agustus 2016. Pasangan Owi/Butet menang 21-14 dan 21-12. REUTERS/Mike Blake
Iklan

TEMPO.CO, Semarang -  Pasangan bulu tangkis ganda campuran nomor satu Indonesia Tontowi Ahmad dan Liliyana Natsir masih belum memutuskan masa depan kariernya usai meraih medali emas Olimpiade 2016, Rio de Janeiro, Brasil. Keduanya sepakat memutuskan kelanjutan karier bulu tangkis mereka akhir tahun nanti.

"Kami saat ini ingin menikmati masa liburan pasca Olimpiade Rio dulu. Kami pun belum bicara serius dengan tim pelatih PB PBSI (Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia)," kata Liliyana kepada wartawan, Kamis, 1 September 2016.

Saat ini usia Tontowi dan Liliyana tak muda lagi. Owi—sapaan Tontowi—berumur 29 tahun, sedangkan Butet—panggilan Liliyana—pada 9 September nanti berusia 31 tahun.

Liliyana pun mengatakan bahwa Olimpiade Rio merupakan ajang Olimpiade terakhirnya. Butet sadar pada Olimpiade 2020 Jepang, umurnya bertambah menjadi 35 tahun. "Saya tak tahu empat tahun lagi apakah fisik dan motivasi saya masih sanggup bermain di ajang sebesar Olimpiade," kata Liliyana.

Sementara Tontowi, belum bisa memastikan kiprahnya di Olimpiade Jepang. Owi rupanya pasrah dengan keputusan pelatih PB PBSI.

Meski akan berhenti di Olimpiade 2020, Tontowi dan Liliyana masih membuka peluang mereka untuk tampil di Asian Games 2018. Kebetulan, Indonesia menjadi tuan rumah ajang bergensi olahraga tingkat Asia tersebut.

"Kami sih serahkan ke pelatih. Tapi kalau diturunkan di Asian Games, kami ingin rebut emas karena (Asian Games) yang lalu hanya dapat perak," kata Liliyana.

Pelatih ganda Pengurus Besar Persatuan Bulu Tangkis Seluruh Indonesia Richard Mainaky masih berharap Tontowi-Liliyana masih mau berkarier minimal dua tahun lagi. Rupanya dia masih ingin Owi/Butet turun gelanggang di Piala Sudirman 2017 dan Asian Games 2018.

"Saya senang kalau Tontowi dan Liliyana masih punya motivasi emas di Asian Games," kata Richard.

Meski begitu, Richard pelan-pelan sudah menyiapkan strategi regenerasi di sektor ganda campuran, terutama untuk bertarung di Olimpiade 2020. Menurut dia, setidaknya PB PBSI punya lima pasang calon penerus Tontowi dan Liliyana. Sayangnya Richard tak mau menyebutkan nama kelima pasangan tersebut.

Selain itu PB PBSI perlu hati-hati dan sabar dalam mencetak pasangan ganda campuran terbaik Indonesia. Musababnya, menggembleng ganda campuran tak sesederhana ganda putra atau putri.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

"Ada seninya, sebab bukan perkara muda gabungkan putra dan putri. Putra itu karakternya keras dan egonya tinggi, kalau putri biasanya 'kan' pakai perasaan. Jadi harus jeli," kata Richard.

Hal serupa dibenarkan Liliyana Natsir. Menurut dia, hal tersulit di ganda campuran adalah mengatur komunikasi yang pas. Jika gaya komunikasinya salah sedikit saja bisa berdampak besar bagi kekompakan ganda campuran.

"Bisa-bisa nanti saat bertanding musuhnya jadi tiga, dua orang lawan ditambah rekannya sendiri," kata Liliyana.

Mantan juara tunggal putri Susi Susanti yakin Tontowi dan Liliyana masih bakal diturunkan di Asian Games 2018. Meski dua tahun lagi usia Owi 31 tahun dan Butet 33 tahun, keduanya masih mampu menampilkan permainan terbaiknya.

"Pengalaman mereka banyak, jika disiapkan dengan baik untuk dua tahun lagi, emas sudah pasti bisa diraih," kata Susi, kemarin.

Untuk urusan regenerasi, Susi yakin PB PBSI sudah punya strategi jitu. Dia pun tak khawatir PB PBSI bakal kehabisan bibit ganda campuran. "Pemain ganda campuran pelapis Tontowi/Liliyana dan Praveen Jordan/Debby Susanto masih banyak dan potensial," kata Susi.

Susi meminta PB PBSI melibatkan Tontowi dan Jordan ikut membimbing calon-calon pemain putri di ganda campuran. Musababnya usia keduanya masih memungkinkan untuk mendapat tandem baru di ganda campuran.

"Jadi Owi dan Jordan harus jadi leader dan membimbing atlet perempuannya," kata Susi.

INDRA WIJAYA


Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Gelora Bung Karno Lokasi Kampanye Akbar Prabowo-Gibran, Ini Profil GBK yang Mulai Dibangun Pada 1960

9 Februari 2024

Stadion Utama Gelora Bung Karno Senayan. Shutterstock
Gelora Bung Karno Lokasi Kampanye Akbar Prabowo-Gibran, Ini Profil GBK yang Mulai Dibangun Pada 1960

Berikut profil Gelora Bung Karno atau GBK lokasi kampanye akbar Prabowo-Gibran. Mulai dibangun 1960 dan diresmikan 1962. Berapa kapasitasnya?


Presiden Jokowi Berduka Atlet Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal

14 Januari 2024

Presiden Jokowi menghadiri dialog bisnis bersama pengusaha/investor Vietnam pada Sabtu, 13 Januari 2024 di Hotel Melia Hanoi, Vietnam. Foto: Biro Pers Sekretariat Presiden
Presiden Jokowi Berduka Atlet Angkat Besi Lisa Rumbewas Meninggal

Presiden Jokowi menyampaikan belasungkawa atas meninggalnya lifter peraih tiga medali Olimpiade asal Papua, Lisa Raema Rumbewas.


Profil Eko Yuli Irawan, Peraih Medali Perak Angkat Besi di IWF Grand Prix II 2023 Qatar

10 Desember 2023

Atlet angkat besi Eko Yuli Irawan di Asian Games 2023. Kredit. Tim Media NOC
Profil Eko Yuli Irawan, Peraih Medali Perak Angkat Besi di IWF Grand Prix II 2023 Qatar

Karier gemilang atlet angkat besi Eko Yuli Irawan sudah terlihat sejak 2006. terakhir, raih medali perak di kejuaraan IWF Grand Prix II 2023 Qatar.


Evaluasi Asian Games 2023, Menpora Panggil Perwakilan Cabang Olahraga secara Bergantian

31 Oktober 2023

Menpora Dito Ariotedjo menerima Ketua Umum Persatuan Pengurus Pusat Persatuan Bola Voli Seluruh Indonesia (PP PBVSI) Imam Sudjarwo beserta jajaran di Gedung Kemenpora, Jakarta, Kamis, 12 Oktober 2023. (ANTARA/Kemenpora)
Evaluasi Asian Games 2023, Menpora Panggil Perwakilan Cabang Olahraga secara Bergantian

Menpora Dito Ariotedjo mengatakan evaluasi Asian Games 2023 sebagai salah satu persiapan menuju Olimpiade 2024.


Tren Buruk Asian Games Berlanjut ke Denmark Open 2023, Ketua PBSI Soroti Masalah Kepelatihan hingga Demotivasi Atlet

23 Oktober 2023

Dari kiri ke kanan: pelatih tunggal putri Indonesia Indra Widjaja, Ketua Umum PBSI Agung Firman, pelatih tunggal putra Indonesia Irwansyah saat ditemui usai acara pengukuhan tim Indonesia untuk Asian Games 2023 di Auditorium Kementerian PUPR, Jakarta Selatan, Selasa, 19 September 2023. TEMPO/Randy
Tren Buruk Asian Games Berlanjut ke Denmark Open 2023, Ketua PBSI Soroti Masalah Kepelatihan hingga Demotivasi Atlet

Ketua Umum PP PBSI Agung Firman Sampurna membeberkan hasil rapat evaluasi kegagalan Asian Games 2023. Seberapa optimistis ke Olimipiade 2024?


Indonesia di Asian Games 2023 Hangzhou: Daftar Cabang dan Atlet Penyumbang Medali serta Posisi dalam Klasemen Akhir

9 Oktober 2023

Atlet menembak tunggal putra Indonesia, Muhammad Sejahtera Dwi Putra berpose dengan medali emasnya usai upacara penghargaan pemenang final 10 meter running target  Asian Games 2022 di Fuyang Yinhu Sports Centre, Hangzhou, China, Senin, 25 September 2023. Atlet kelahiran 13 April 1997 menjadi pencetak rekor medali emas pertama Asian Games dari cabor menembak. ANTARA/M Risyal Hidayat
Indonesia di Asian Games 2023 Hangzhou: Daftar Cabang dan Atlet Penyumbang Medali serta Posisi dalam Klasemen Akhir

Asian Games 2023 Hangzhou sudah berakhir Minggu, 8 Oktober 2023. Simak daftar penyumbang medali bagi Indonesia dan klasemen akhirnya.


Target di Asian Games 2023 Gagal Tercapai, Indonesia Tatap Olimpiade 2024

9 Oktober 2023

Penutupan Asian Games 2023 di Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium, Hangzhou, Cina, 8 Oktober 2023. REUTERS/Marko Djurica
Target di Asian Games 2023 Gagal Tercapai, Indonesia Tatap Olimpiade 2024

Hingar-bingar pesta olahraga Asian Games 2023 sudah usai. Indonesia yang gagal memenuhi target berfokus menatap Olimpiade 2024.


Klasemen Akhir Perolehan Medali Asian Games 2023 yang Ditutup Minggu 8 Oktober, Indonesia Posisi 13

8 Oktober 2023

Penutupan Asian Games 2023 di Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium, Hangzhou, Cina, 8 Oktober 2023. REUTERS/Marko Djurica
Klasemen Akhir Perolehan Medali Asian Games 2023 yang Ditutup Minggu 8 Oktober, Indonesia Posisi 13

Asian Games 2023 resmi ditutup, Minggu, 8 Oktober. Simak klasemen akhir perolehan medali yang menempatkan Indonesia di posisi 13.


Asian Games 2023 Resmi Ditutup, Edisi Berikutnya Digelar di Jepang pada 2026

8 Oktober 2023

Penutupan Asian Games 2023 di Hangzhou Olympic Sports Centre Stadium, Hangzhou, Cina, 8 Oktober 2023. REUTERS/Marko Djurica
Asian Games 2023 Resmi Ditutup, Edisi Berikutnya Digelar di Jepang pada 2026

Asian Games 2023 resmi ditutup melalui upacara megah yang dihiasi pameran teknologi visual tinggi di Stadion Olimpiade Hangzhou, Minggu, 8 Oktober.


Drama Penetapan Tersangka Syahrul Yasin Limpo

8 Oktober 2023

Drama Penetapan Tersangka Syahrul Yasin Limpo

Penetapan status tersangka bagi Menteri Pertanian Syahrul Yasin Limpo memunculkan banyak cabang drama dan kasus baru.