TEMPO.CO, Bandung - Lifter asal Jawa Barat, Syarah Anggraini, keluar menjadi yang terbaik saat tampil di nomor 53 kilogram cabang angkat berat pada Pekan Olahraga Nasional (PON) XIX 2016 Jawa Barat.
Syarah sukses mengangkat beban seberat 85 kilogram pada kategori snatch (angkatan langsung). Sedangkan untuk kategori clean and jerk (angkatan dua tahap), Syarah berhasil mengangkat beban seberat 105 kilogram. Total, dia berhasil mengangkat beban 188 kilogram.
Lifter kelahiran Bogor, 22 tahun silam, ini berhak atas medali emas. Torehan medali emas pada PON XIX 2016 menjadi yang pertama bagi Syarah. "Istimewa sih ini emas pertama saya," ujarnya setelah mengikuti proses pengalungan medali emas di pusat olahraga Si Jalak Harupat, Kabupaten Bandung, Selasa, 20 September 2016.
"Emang saya standby di 53 kilogram, cuma pas di Porda saja kemarin coba di 58 kilogram, itu karena sehabis pulang dari kejuaraan di Kazakhstan belum ada persiapan, makanya cari peluang di 58. Tapi di PON kali ini balik lagi ke 53 kilogram," ujarnya.
Syarah berhasil mengalahkan lifter nasional asal Jawa Barat, Dewi Safitri. Dewi sebelumnya sempat tampil di Olimpiade Rio de Janeiro, Brasil, 2016. Dalam PON kali ini, Dewi hanya mampu menempati urutan kedua dan berhak atas medali perak. Total angkatan Dewi adalah 184 kilogram atau terpaut 4 kilogram dari Syarah.
Baca Juga:
"Kalau beban sih enggak ada, paling beban dari diri sendiri aja untuk menunjukkan yang terbaik bagi warga Jawa Barat. Sebelumnya saya kalah sama Dewi, tapi akhirnya sekarang bisa menang juga," kata Syarah.
Adapun peringkat ketiga ditempati lifter Yulia Eka Masweni asal Jambi. Yulia hanya mampu mengangkat beban 175 kilogram. Dia pun harus puas mendapatkan medali perunggu di nomor 53 kilogram ini.
AMINUDIN A.S.