TEMPO.CO, New York - Maria Sharapova menuding bahwa sidang pelanggaran doping yang digelar Federasi Tenis Internasional (ITF) tidak netral. Mantan juara Wimbledon itu mendapat skorsing oleh ITF karena positif menggunakan meldonium pada Australia Terbuka.
Dalam wawancara televisi pertamanya di Amerika Serikat, setelah Pengadilan Arbitrasi Olahraga mengurangi skorsing larangan bertanding dari dua tahun menjadi 15 bulan, Sharapova mengatakan bahwa ITF telah berusaha untuk menjatuhkan hukuman kepadanya selama empat tahun.
"Aku tidak ingin percaya itu, tapi aku mulai berpikir," kata petenis Rusia. "Saya mendapat suspensi 24-bulan, tapi mereka (ITF) ingin empat tahun bagi saya."
Sharapova kemudian meinggalkan sidang ITF yang dihadiri panel arbitrase yang dipilih oleh ITF. ITF, kata sharapova, telah menyatakan bahwa orang-orang yang dipilih adalah netral. Tapi kenyataan yang didapat, bahwa orang-orang tersebut tidak netral. “CAS (pengadilan arbitrase olahraga) netral dan putusan saat ini adalah putusan CAS yang diberikan kepada saya."
ITF menyangkal pernyataan Sharapova. Dalam rilisnya, ITF menyatakan bahwa federasi tidak mencoba untuk melarang bermain Sharapova selama empat tahun. ITF mengambil posisi bahwa itu adalah tanggung jawab pengadilan yang independen untuk menentukan sanksi apa yang tepat. Ini termasuk keputusan apakah Sharapova memenuhi persyaratan yang ditetapkan dalam program antidoping- yang sama dengan kode Badan antidoping dunia (WADA).
Para anggota pengadilan yang independen, menurut ITF, terdiri dari pengacara sebagai ketua, kemudian ahli medis dan ahli lainnya sebagai anggota yang semuanya ditunjuk oleh ITF. Sementara tim hukum Sharapova diberi kesempatan untuk mengajukan keberatan kepada setiap anggota pengadilan itu. “Mereka setuju secara tertulis bahwa mereka tidak keberatan," tulis ITF dalam pernyataannya.
ITF dan WADA telah memasukkan meldonium ke daftar zat terlarang pada tanggal 1 Januari. Sebelumnya mereka telah melakukan monitoring sejak 2015. Para atlet telah diperingatkan beberapa kali melalui email bahwa itu adalah tindakan yang dilarang. Namun, Sharapova dalam kesaksian pertamanya mengatakan bahwa dia tidak membaca pemberitahan melalui surat elektronik tersebut.
Putusan CAS yang dimumkan Selasa lalu, adalah kemenangan parsial bagi petenis putri yang mempunyai pendapatan tertinggi itu. Panel yang terdiri dari tiga orang ahli di CAS mengatakan tidak setuju dengan sejumlah kesimpulan dari pengadilan yang digelar ITF. Selain itu, CAS juga merujuk kepada putusan pengadilan sebelumnya yang mengurangi hukuman kepada pemain karena doping, yang terakhir kepada Marin Cilic dan Viktor Troicki. CAS juga mengkritik kebijakan ITF yang dinilai tidak benar cara memberitahu pemain mengenai perubahan daftar obat yang dilarang WADA.
Meldonium sebenarnya sudah dikenal lama sebagai obat jantung di Eropa Timur. Obat itu berfungsi untuk mengatur metabolisme dan telah diresepkan untuk meningkatkan energi. Dalam sejarahnya, obat itu telah digunakan untuk mengobati stroke, diabetes, dan penyakit Alzheimer. Obat ini diproduksi di Latvia pada 1970-an. Bahkan hampir 30-40 juta butir obat itu dikonsumsi setiap tahun. Obat itu seperti halnya aspirin yang juga biasa digunakan di Amerika Serikat.
“Saya sendiri sudah menggunakannya selama sepuluh tahun,” kata Sharapova, yang mengklaim dirinya mempunyai keturunan penyakit jantung dari ayahnya. Menurut dia, obat itu resep dari dokter keluarganya di Moskow untuk mengobati berbagai masalah kesehatan, termasuk serangan flu, timbulnya kemungkinan diabetes, dan kekurangan magnesium.
ITFTENNIS.COM | GUARDIAN.COM| ANTO