Sementara itu, pegolf harapan Indonesia, Danny Masrin, yang juga melanjutkan sisa hole untuk putaran keempat berakhir di posisi T14 dengan skor 9-di bawah par. Dengan menyisakan 2,5 hole, pegolf berusia 24 tahun ini sempat menambah perolehan skor totalnya menjadi 10-di bawah-par di hole 17, tetapi bogey di hole terakhir mengembalikan skornya ke posisi semula.
“Saya berniat buat membuat satu birdie di sisa hole ini. Sejak kemarin banyak bola yang tidak masuk,” kata Danny.
Menjalani debut di Indonesia Open telah memberikan pengalaman yang luar biasa bagi Danny. Karena itu, ia cukup puas dengan hasil total selama empat hari di Pondok Indah Golf Club.
“Berada di Leaderboard merupakan pengalaman yang bagus. Ini memberikan confidence bagi saya untuk bertanding di turnamen berikutnya,” kata Danny. “Game saya sedang bagus. Saya tidak masalah dengan hasil 9-di bawah-par. Ini pertama kali saya main di Indonesia Open, dan juga berstatus pegolf profesional. Untuk saat ini, bagi saya, ini hasil yang sangat bagus.”
Satu pegolf Indonesia lainnya, Adrian Halimi, yang juga harus menyelesaikan permainan hari terakhir masih mampu mengurangi perolehan skor di-atas-par-nya. Menutup permainan dengan skor 70 (dua-di atas par), posisi Adrian yang baru menyandang status professional dalam dua bulan ini naik ke T65 dengan skor total 292 (4-di atas-par), bersama tiga pegolf lainnya termasuk rekan senegaranya Jordan S. Irawan.
“Saya banyak belajar di sini (Indonesia Open). Kita tidak boleh give up. Kalau pemain amatir, ada dua pilihan, menang atau kalah. Kalau pro, setiap pukulan dihitung. Karena selesai di posisi berapa, akan berdampak pada hal yang lainnya. Ini nasihat teman profesional, Mithun Perera, pada saya ketika main di putaran ketiga kemarin,” kata Adrian.
“Saya cukup puas. Salah satu main objective saya adalah lolos cut, dan itu tercapai. Lalu, permainan saya pun sesuai rencana, dan nantinya bisa ditingkatkan pada turnamen-turnamen berikutnya,” kata mantan atlet PON XIX asal Banten ini.
NS