TEMPO.CO, London – Pembalap Mercedes asal Jerman, Nico Rosberg, mengumumkan pensiun dari Formula 1, Jumat, 2 Desember 2016. Pembalap berusia 31 tahun tersebut memutuskan pensiun dari dunia balapan hanya lima hari setelah merebut gelar juara dunia Formula 1 tahun ini. Rosberg mengalahkan rekan setimnya, Lewis Hamilton, yang menyelesaikan balapan terakhir di posisi kedua.
Setelah Rosberg mengumumkan keputusannya tersebut, Hamilton menyatakan tidak peduli siapa pun pilihan Mercedes untuk menggantikan Rosberg tahun depan. “Tidak penting siapa yang akan mereka putuskan untuk mendampingiku. Aku akan membalap mereka. Aku berada di sini untuk balapan. Aku fokus untuk tahun depan dan berharap musim depan akan lebih baik,” katanya.
Seperti dikutip dari kantor berita BBC, Sabtu, 3 Desember 2016, Hamilton mengaku tak terkejut oleh keputusan Rosberg pensiun dari F1. “Ini adalah gelar juaranya dalam 18 tahun kami balapan bersama. Nico memiliki keluarga yang ingin lebih ia perhatikan. F1 menyita banyak hal darimu. Memang akan aneh dan menyedihkan jika tidak ada dia dalam tim tahun depan,” tuturnya.
Untuk menggantikan Rosberg musim depan, Hamilton berharap Mercedes menunjuk seorang pembalap yang mau bekerja keras untuk tim. “Aku tidak membutuhkan rekan setim yang bisa mendorongku,” katanya. “Semakin bagus pembalap itu, semakin bagus bagiku untuk menyelesaikan balapan di depan mereka,” kata pembalap asal Inggris yang telah menyabet gelar juara F1 sebanyak tiga kali itu.
Hamilton ingin pembalap yang menggantikan Rosberg memiliki kepribadian yang baik dan dapat membawa tim ke jalur yang lebih baik. Dia juga menginginkan pembalap tersebut memiliki etika bekerja yang baik dan konsisten. “Sehingga kami dapat meraih juara konstruktor. Karena itu, kami harus memastikan bahwa kami memiliki seseorang yang konsistensinya serupa dengan Rosberg.”
Hamilton mengatakan tidak memiliki permintaan khusus dari bos Mercedes, Toto Wolff. Tapi Hamilton menyatakan akan dengan senang hati memberikan opininya jika diminta. “Jika mereka ingin berbicara denganku, mereka bisa berbicara denganku mengenai hal itu. Ada banyak pembalap di luar sana, yang bagus dan yang tidak. Aku akan dengan senang hati membantu untuk menganalisis,” katanya.
BBC | ANGELINA ANJAR SAWITRI