TEMPO.CO, Denpasar - Presiden Joko Widodo berharap pencak silat tidak hanya berhenti di turnamen Pencak Silat World Championship yang digelar di Denpasar, Bali. Ia ingin seni bela diri asal Indonesia tersebut bisa lebih mengglobal lagi, salah satunya dengan dipertandingkan di Olimpiade.
"Pencak silat sudah seharusnya masuk level dunia. Lihat aktor The Raid yang jago pencak silat, sekarang masuk perfilman dunia," ucap Presiden saat menutup 17th Pencak Silat World Championship di Gedung Olahraga Lilla Bhuana, Denpasar, Bali, Kamis, 8 Desember 2016.
Jokowi berujar, pencak silat sudah memiliki kelas untuk masuk Olimpiade. Selain terkenal karena film The Raid, olahraga tersebut telah dipertandingkan di 40 negara dan masuk Asian Games 2018. Dengan begitu, seharusnya pencak silat sudah dekat untuk masuk Olimpiade.
"Tahun 2020, pencak silat hanya boleh ada di Olimpiade sebagai ekshibisi. Tahun 2024 harus benar-benar dipertandingkan," tuturnya.
Presiden berharap tak hanya seni bela diri pencak silat yang mendunia, tapi juga nilai-nilai ajarannya. Menurut dia, pencak silat mengajarkan nilai-nilai kebaikan dan kesatria.
Dalam menutup turnamen Pencak Silat World Championship tersebut, Jokowi didampingi Presiden Persekutuan Pencak Silat Antarabangsa (Persilat) Prabowo Subianto, Sekretaris Kabinet Pramono Anung, serta Menteri Pemuda dan Olahraga Imam Nahrawi. Dalam turnamen itu, Indonesia menjadi pemenang dengan perolehan medali terbanyak, yaitu 12 medali, mengalahkan Vietnam dengan 5 medali, Malaysia 3 medali, Singapura 2 medali, Thailand 1 medali, dan Belgia 1 medali.
ISTMAN M.P.