Lupa Kata Sandi? Klik di Sini

atau Masuk melalui

Belum Memiliki Akun Daftar di Sini


atau Daftar melalui

Sudah Memiliki Akun Masuk di Sini

Konfirmasi Email

Kami telah mengirimkan link aktivasi melalui email ke rudihamdani@gmail.com.

Klik link aktivasi dan dapatkan akses membaca 2 artikel gratis non Laput di koran dan Majalah Tempo

Jika Anda tidak menerima email,
Kirimkan Lagi Sekarang

Angelique Widjaja: Prestasi Tenis Indonesia Memprihatinkan

image-gnews
Petenis Indonesia, Beatrice Gumulya (kiri) dan Jessy Rompies mengembalikan bola ke arah pasangan petenis Jepang, Haine Ogata dan petenis India, Dhruthi Tatachar Venugopal pada babak final ganda putri Kejuaraan Indonesia PGN Women`s Circuit 2015 di Lapangan Tenis Rasuna Epicentrum, Jakarta, 3 Oktober 2015. Beatrice Gumulya dan Jessy Rompies berhasil menjadi juara usai mengalahkan lawannya lawannya dua set langsung 6-4 dan 7-6 (4). ANTARA/Widodo S. Jusuf
Petenis Indonesia, Beatrice Gumulya (kiri) dan Jessy Rompies mengembalikan bola ke arah pasangan petenis Jepang, Haine Ogata dan petenis India, Dhruthi Tatachar Venugopal pada babak final ganda putri Kejuaraan Indonesia PGN Women`s Circuit 2015 di Lapangan Tenis Rasuna Epicentrum, Jakarta, 3 Oktober 2015. Beatrice Gumulya dan Jessy Rompies berhasil menjadi juara usai mengalahkan lawannya lawannya dua set langsung 6-4 dan 7-6 (4). ANTARA/Widodo S. Jusuf
Iklan

TEMPO.CO, Jakarta - Selama tiga pekan beruntun, turnamen Federasi Tenis Internasional (ITF) Men’s Futures digelar di Jakarta. Tapi para petenis Indonesia belum mampu bersaing dalam kejuaraan internasional itu.

Dalam turnamen bertajuk Combiphar Tennis Open ini, hanya pasangan ganda putra Justin Barki/Christopher Rungkat yang mampu menjadi juara. Pada pertandingan babak final di Lapangan Tenis Hotel Sultan, Jakarta, Sabtu lalu, mereka mengalahkan unggulan keempat dari Polandia, Karol Drzewiecki/Maciej Smola, 6-4, 6-4.

Pencapaian Justin/Christo meraih gelar juara ganda kejuaraan bertajuk Indonesia F6 ITF Men’s Future ini merupakan hasil terbaik petenis tuan rumah dalam kejuaraan berhadiah total US$ 30 ribu atau sekitar Rp 400 juta ini.  

”Gelar juara ini merupakan prestasi yang mengagumkan,” kata Justin, yang masih berusia 16 tahun. Dia berhasil memboyong gelar internasional pertamanya bersama Christopher setelah mengikuti empat turnamen pada tahun ini.

Menurut bekas petenis putri nasional, Angelique Widjaja, prestasi tenis Indonesia saat ini cukup memprihatinkan. Setelah era Yayuk Basuki sampai dirinya pada awal 2000, tak ada lagi petenis Indonesia yang mendunia.

“Kalau dilihat dari grafiknya, kondisi saat ini jelas menurun,” kata Angelique saat dihubungi pada Senin lalu.

Angelique, yang pernah mencapai peringkat ke-55 dunia tunggal putri, mengatakan petenis Indonesia saat ini membutuhkan banyak turnamen untuk diikuti.

Menurut dia, meski sudah ada turnamen internasional, termasuk 6 turnamen Men’s Futures dan 2 turnamen Women’s Circuit, tetap saja belum cukup untuk meningkatkan kualitas petenis.

Petenis Indonesia yang ingin terjun ke profesional, menurut Angie, harus menambah pengalaman bertanding di luar negeri dan terus-menerus mendongkrak peringkatnya.

“Tidak bisa hanya mengandalkan turnamen yang ada di dalam negeri,” kata peraih medali emas tunggal putri Asian Games 2002 itu.

Iklan
Scroll Untuk Melanjutkan

Untuk menembus 100 besar dunia, Angie mengatakan seorang petenis membutuhkan latihan teknik dan fisik dengan disiplin yang tinggi. Mereka lantas perlu mengikuti berbagai turnamen untuk menambah pengalaman. “Sebab, kalau sudah mencapai top 100, yang menentukan menang atau tidak adalah mental petenis itu.”

Dari pengalamannnya, mental itu bisa didapat dari mengikuti berbagai turnamen dan terus bertanding, bukan dari latihan yang keras. “Itu sesuai dengan pengalaman saya dulu,” kata petenis yang merebut gelar juara junior Wimbledon 2001 dan junior Prancis Terbuka 2002 itu.

Angelique berharap Pengurus Pusat Persatuan Lawn Tenis Indonesia (PP Pelti) mendukung petenis-petenis berbakat Tanah Air. Selain memperbanyak turnamen di dalam negeri, Pelti perlu mendukung petenis bisa bertanding di turnamen luar negeri. “Saya melihat banyak petenis Indonesia yang punya potensi, tapi mentok di dana, sehingga mereka akhirnya putus asa.”

Sepanjang tahun ini, petenis Indonesia yang paling banyak berprestasi adalah Christopher. Ia merebut gelar juara tunggal pada Men’s Futures 1 dan 2 di Jakarta dan Makassar.

Berpasangan dengan David Agung, Christopher memenangi ganda Men’s Futures 3. Petenis Indonesia lainnya, Sunu Wahyu Trijati/Armando Soemarno, merebut juara Men’s Futures 3.

Sedangkan untuk putri, pasangan Beatrice Gumulya/Jessy Rompies merebut juara Women’s Circuit di Jakarta pada Oktober lalu.

PP PELTI | NUR HARYANTO

Baca:
Boaz Solossa Segera Pensiun, Timnas Krisis Striker
Pindah ke Cina, Carlos Teves Pecahkan Rekor Gaji Pemain Bola 
5 Kontroversi Carlos Tevez, Pemain Bergaji Tertinggi Dunia
Pulang Dari Jepang, Ronaldo Dapat Kecupan Panas dari Pacar

Iklan



Rekomendasi Artikel

Konten sponsor pada widget ini merupakan konten yang dibuat dan ditampilkan pihak ketiga, bukan redaksi Tempo. Tidak ada aktivitas jurnalistik dalam pembuatan konten ini.

 

Video Pilihan


Laris Manis Main Tenis

18 Juni 2023

Laris Manis Main Tenis

Tenis belakangan menjadi primadona. Di kalangan artis, olahraga ini kian semarak dengan hadirnya turnamen amatir Tiba-tiba Tenis, November tahun lalu.


Gwen Emily Kurniawan, Cucu Legenda Bulu Tangkis Rudy Hartono Juara Tenis

13 Desember 2021

Gwen Emily Kurniawan, cucu legenda bulu tangkis, Rudy Hartono, menjadi juara di ajang Tennis Remaja Jakarta ke-99, Minggu, 12 Desember 2021. Dok. Pribadi
Gwen Emily Kurniawan, Cucu Legenda Bulu Tangkis Rudy Hartono Juara Tenis

Gwen Emily Kurniawan, cucu legenda bulu tangkis Rudy Hartono, mulai mengenal tenis sejak usia 4 tahun.


Rafael Nadal Absen di Miami Open, Fokus Persiapan untuk Turnamen Tanah Liat

17 Maret 2021

Aksi petenis Spanyol, Rafael Nadal saat melawan petenis Yunani, Stefanos Tsitsipas dalam pertandingan babak perempat final turnamen Australia Open di Melbourne Park, Australia, 17 Februari 2021. REUTERS/Jaimi Joy
Rafael Nadal Absen di Miami Open, Fokus Persiapan untuk Turnamen Tanah Liat

Saat ini Rafael Nadal tengah menjalani pemulihan dari cedera punggung yang dideritanya beberapa waktu lalu.


Christopher Rungkat Juara Tunggal Putra Kompetisi Internal Pelti

14 Juli 2020

Christoper Rungkat. ANTARA/Andika Wahyu
Christopher Rungkat Juara Tunggal Putra Kompetisi Internal Pelti

Christopher Rungkat mengalahkan Rifqi Fitriadi dua set langsung dengan skor 7-5, 6-4 dalam kompetisi internal PP Pelti, Selasa, 14 Juli 2020.


Menang di Tenis US Open, Naomi Osaka Kian Percaya Diri

4 Januari 2019

Aksi petenis Jepang, Naomi Osaka, saat berusaha mengembalikan bola ke arah lawannya, petenis Republik Ceko, Karolina Pliskova, dalam final turnamen tenis Pan Pacific Terbuka di Tokyo, Jepang, Ahad, 23 September 2018. Naomi kalah dua set sekaligus dengan skor 4-6, 4-6. AP Photo/Eugene Hoshiko
Menang di Tenis US Open, Naomi Osaka Kian Percaya Diri

Bintang tenis lapangan Jepang, Naomi Osaka, merasa kepercayaan dirinya meningkat setelah memenangkan kejuaraan US Open pada September 2018 lalu.


Tenis: Jelang Munas PB Pelti, 2 Nama Muncul Jadi Calon Ketua Umum

21 November 2017

Ketua PB PELTI Maman Wirjawan (kanan) menyerahkan hadiah kepada petenis Taipei Juan Ting-Fe (tengah) usai bertanding melawan petenis Ching Wen pada Final Tunggal Putri Turnamen Tenis Internasional PGN, di Senayan Jakarta, (2/12). ANTARA/Yudhi Mahatma
Tenis: Jelang Munas PB Pelti, 2 Nama Muncul Jadi Calon Ketua Umum

Dua nama calon ketua umum PB Pelti muncul menjelang Munas induk organisasi tenis lapangan Indonesia itu di Banjarmasin, Kalsel, 24-26 November 2017.


Tamarine Tanusagarn: Tenis Asia Tenggara Bisa Kembali Mendunia

15 September 2017

Mantan petenis Thailand, Tamarine Tanusagarn. TEMPO/Egi Adyatama
Tamarine Tanusagarn: Tenis Asia Tenggara Bisa Kembali Mendunia

Mantan petenis Thailand, Tamarine Tanusagarn, yakin dunia tenis di Asia Tenggara akan segera berkembang.


Tenis: Saat Yayuk Basuki Kembali Bertemu Tamarine Tanusagarn  

15 September 2017

Dua mantan petenis terbaik Asia Tenggara, Yayuk Basuki dari Indonesia dan Tamarine Tanusagarn dari Thailand. TEMPO/Egi Adyatama
Tenis: Saat Yayuk Basuki Kembali Bertemu Tamarine Tanusagarn  

Dua mantan petenis terbaik Asia Tenggara, Yayuk Basuki dari Indonesia dan Tamarine Tanusagarn dari Thailand, kembali bertemu di lapangan tenis.


AS Terbuka: Dapat Cek Rp 49 M, Ini Reaksi Stephens

10 September 2017

Ekspresi petenis AS, Sloane Stephens saat mengangkat trofi kemenangannya usai mengalahkan sesama petenis AS, Madison Keys dalam final turnamen AS Terbuka di New York, 9 September 2017. Sloane Stephens menjuarai tunggal putri Turnamen Grand Slam AS Terbuka 2017, setelah mengalahkan Madison Keys 6-3 dan 6-0. REUTERS/Andrew Kelly
AS Terbuka: Dapat Cek Rp 49 M, Ini Reaksi Stephens

Sebagai juara AS Terbuka 2017, Sloane Stephens berhak atas hadiah sebesar Rp 49 miliar, jumlah yang hampir menyamai penghasilannya selama 7 tahun.


Stephens Juarai AS Terbuka, Kalahkan Keys 6-3, 6-0

10 September 2017

Sloane Stephens (kiri) memeluk petenis Amerika lainya, Madison Keys, yang dia kalahkan di final AS Terbuka 2017. (reuters)
Stephens Juarai AS Terbuka, Kalahkan Keys 6-3, 6-0

Sloane Stephens menjuarai tunggal putri Turnamen Grand Slam AS Terbuka 2017, setelah mengalahkan Madison Keys 6-3 dan 6-0 pada Minggu 10 September.