TEMPO.CO, Sydney - Johanna Konta akan menghadapi Agnieszka Radwanska di final turnamen Sydney International. Keduanya akan bertemu untuk ketiga kalinya di turnamen pemanasan Grand Slam Australia Terbuka itu pada hari ini.
Konta yang menjadi pemian unggulan keenam lolos ke babak final setelah menyingkirkan Eugenie Bouchard dengan 6-2, 6-2. Konta tak banyak mendapat kesulitan menghadapi Bouchard yang tampil dengan fasilitas wildcard di Ken Rosewall Arena itu. “Saya memperlajari permainan dia,” kata Konta yang membalas kekalahan atas petenis Kanada itu di Wimbledon tahun lalu.
Konta mengatakan akan terus bermain agresif dan menyerang menghadapi partai final nanti. Dia telah mempersiapkan diri menghadapi turnamen musim ini dengan baik. “Saya kira pukulan saya cukup bagus dan saya juga bukan gadis kecil lagi,” kata petenis Inggris kelahiran Sydney, Australia, 25 tahun lalu.
Sedangkan Radwanska yang lebih dulu lolos ke babak final setelah mengalahkan Barbora Strycova dengan dua set langsung 6-1, 6-2. Tak dipungkiri, kekalahan Strycova salah satunya karena kelelahan setelah sebelumnya bertarung habis-habisan mengalahkan Caroline Wozniacki selama tiga jam 20 menit di babak perempat final.
Namun, kemenangan Radwanska juga tak lepas dari penampilannya yang semakin meningkat. Pukulan voli-nya yang keras mendominasi perolehan poin di pertarungan semifinal kemarin. “Saya berusaha sekuat tenaga untuk bisa mencapai final kali ini,” kata petenis Polandia itu.
Salah satu yang menjadi kunci kemenangannya, petenis unggulan kedua itu mengaku menyukai jenis lapangan keras di Sydney. Apalagi, Radwanska pernah merebut gelar juara di turnamen ini pada 2013 “Saya merasa nyaman bermain di sini.”
Menghadapi Konta, Radwanska memang lebih diunggulkan di final nanti. Dia belum pernah kalah dari lawannya ini. Dia telah mengalahkan Konta sebanyak dua kali di turnamen Beijing dan Cincinnati Masters pada tahun lalu. Namun, Radwanska tetap mewaspadai kemajuan permainan Konta yang semakin solid.
"Saya pikir setiap pertandingan adalah cerita baru,” kata Radwanska. “ Tidak mudah mennbak kemampuan lawan sebatas dengan statistik dan head-to-head."
DAILYNEWS| ABC| REUTERS| ANTO