TEMPO.CO, Melbourne - Angelique Kerber lolos ke putaran kedua Australia Terbuka. Petenis Jerman itu mengalahkan Lesia Zurenko dalam laga perdana di Rod Laver Arena kemarin.
Kerber mengakhiri perlawanan petenis peringkat ke-51 itu dalam pertarungan tiga set, 6-2, 5-7, 6-2. Sepanjang set pertama, Kerber lebih mendominasi. Namun kondisi berbalik pada set kedua dan Kerber pun harus menyerah. "Saya menyadari sudah memiliki match point. Saya jadi teringat pertandingan saya tahun lalu juga di babak pertama," ujarnya.
Kerber menjadi juara bertahan dalam turnamen Grand Slam awal tahun ini. Dia mengawali musim ini dengan cukup meyakinkan. Dalam turnamen pemanasan Australia Terbuka di Brisbane dua pekan lalu, dia mencapai perempat final. Sayangnya, dia hanya sekali bertanding dalam turnamen pemanasan berikutnya di Sydney International pekan lalu. Kini, dia masih dijagokan dalam turnamen yang digelar di lapangan keras jenis rebound ace di Melbourne Park ini.
Dia mengakui pertandingan pertama selalu sulit dihadapi. Dia bersyukur bisa lolos ke putaran berikutnya. Kerber juga mengaku membuat kesalahan di akhir set kedua. Namun Zurenko bermain bagus dan konsisten. “Pada set ketiga, saya bisa memainkan permainan saya lagi,” ucapnya.
Selanjutnya, dia akan menghadapi petenis senegaranya, Carina Witthoeft, yang mengalahkan petenis asal Jepang, Eri Hozumi dengan, 7- 5, 7-6 (6). Kerber mengaku pernah dua kali menghadapi Witthoeft dan selalu menang. Namun pertemuan itu di lapangan rumput Wimbledon pada 2015 dan 2016. “Saya pikir dia petenis yang bagus. Namun saya lebih berpikir bagaimana saya bisa bermain dengan baik,” tuturnya.
Menurutnya, untuk memenangkan setiap pertandingan adalah dengan mengetahui cara menghadapi lawan. Hal itu selalu dia diskusikan dengan pelatihnya. “Bagi saya, penting untuk mengetahui di mana senjata saya dan apa yang harus saya lakukan di lapangan,” katanya.
Prestasi Kerber melesat pada musim lalu. Dia merebut gelar juara di Australia Terbuka dan Amerika Serikat Terbuka serta mencapai final di Wimbledon. Sukses itu membawanya ke tangga paling puncak peringkat dunia versi asosiasi tenis wanita (WTA). Dia berhasil meruntuhkan dominasi Serena Williams yang berjaya dalam dua tahun terakhir.
Kerber mengawali musim lalu dari peringkat ke-10 dunia. Dalam perjalanannya selama satu musim, dia membukukan rekor menang-kalah 63-18. Selain gelar Grand Slam, Kerber memenangi tiga gelar juara WTA dan mencapai final dalam lima turnamen lain. Petenis kidal itu disebut-sebut sebagai petenis Jerman yang paling mengkilap setelah Steffi Graf dan Boris Becker.
Dari berbagai turnamen yang diikuti tahun lalu, Kerber telah menghasilkan lebih dari US$ 10 juta atau hampir Rp 130 miliar lebih. Namun, menurut dia, uang bukanlah hal yang paling penting. "Memiliki tim, pelatih, dan manajer yang saya percaya adalah lebih penting untuk menatap masa depan dan bertahan di olahraga ini," ujarnya.
GUARDIAN | AUSOPEN | WTA | ANTO