TEMPO.CO, Melbourne - Angelique Kerber semakin mendekati partai puncak Australia Terbuka setelah lolos ke putaran keempat. Petenis Jerman yang baru merayakan ulang tahun ke-29 pada Rabu lalu, belum mengalami kesulitan berarti sepanjang perjalanannya di Melbourne Park.
Kerber berhasil mengalahkan Kristyna Pliskova dengan mudah 6-0, 6-4 di putaran ketiga. Dalam pertarungan kemarin, Kerber sama sekali tidak memberi kesempatan pada Pliskova untuk merebut satu game pun.
Di set kedua, serangan Kerber sedikit melemah. Dia sempat kehilangan empat game, sebelum menutup perlawanan petenis asal Republik Cek dalam waktu 55 menit. "Saya percaya diri, perasaan saya baik sebelum dan setelah pertandingan," kata Kerber usai pertandingan.
Selanjutnya, dia akan menghadapi tantangan petenis Amerika, Coco Vandeweghe, yang membuat kejutan dengan menyingkirkan petenis Kanada, Eugenie Bouchard, dengan 6-4, 3-6, 7-5. Dalam pertemuan sebelumnya, Kerber telah dua kali menang melawan Vandeweghe di Stanford 2014 dan Wuhan Cina pada 2015.
Pertemuan ketiga nanti, Kerber tetap tak menganggap enteng lawannya yang telah menyingkirkan Bouchard. “Dia bukan petenis yang mudah menyerah. Bisa bertahan di pekan pertama itu saja sudah hebat,” kata Kerber.
Menurut Kerber, Vandeweghe merupakan lawan yang tangguh setelah menyaksikan pertandingan Vandeweghe-Bouchard. "Saya harus meladeni permainannya dan berganti bermain agresif. Saya akan mencoba untuk tetap fokus sampai titik terakhir," kata Kerber.
Kerber berusaha menjadi petenis putri pertama yang berhasil mempertahankan gelar Australia Terbuka sejak Victoria Azarenka pada 2013. Kini, Kerber akan berjuang sekuat tenaga untuk mempertahankan gelar juara di Melbourne Park ini.
Selain itu, kemenanganya itu akan menentukan peringkatnya apakah terus bertahan di posisi puncak atau lengser. Dia akan kehilangan posisinya di peringkat pertama dunia jika gagal mencapai final dan Serena Wiliams bisa memenangkan gelar.
Sementara itu, Vandeweghe dikenal sebagai petenis agresif dan temperamental, yang sering melemparkan raket dan marah-marah di lapangan. Hal ini terjadi pula saat dia tampil putaran kedua melawan Pauline Parmentier. Dia membanting raketnya sampai tiga kali. Saat menghadapi Bouchard, petenis Amerika itu bisa sedikti menahan emosinya. Meski hanya melempar raketnya sekali, tapi dia tidak menghancurkannya.
"Dalam pikiran saya perlu mendapatkan kemenangan untuk mencapai apa yang ingin capai tahun ini dan juga di turnamen ini," katanya. Dia akan menerapkan strategi sama saat menghadapi Bouchard, untuk menghadapi Kerber nanti.
ESPN| SMH| AUSOPEN| ANTO