TEMPO.CO, Jakarta - Pelari Jamaika, Usain Bolt, harus rela kehilangan salah satu medali emas Olimpiade yang diraihnya setelah rekan satu timnya, Nesta Carter, terbukti bersalah telah menggunakan doping dalam Olimpiade Beijing 2008.
Carter terbukti mengkonsumsi stimulant methylhexaneamine yang dikategorikan terlarang. Demikian dinyatakan Komite Olimpiade Internasional (IOC), Rabu waktu setempat, 25 Januari 2017, seperti dikutip Reuters. Itu artinya, medali emas Jamaika pada nomor 4x100 meter putra Olimpiade itu harus dikembalikan.
Bolt dianggap sebagai sprinter terhebat sepanjang masa dengan meraih tiga medali emas dalam setiap Olimpiade selama tiga Olimpiade berturut-turut yang diikutinya, masing-masing pada nomor 100 meter, 200 meter, dan 4x100 meter.
Dia juga dianggap sebagai faktor utama yang membuat atletik mendapatkan perhatian global ketika cabang olahraga ini dililit skandal doping dan kian menyusut popularitasnya.
Bolt belum dapat mengomentari kabar terakhir ini. Namun, pada Juni tahun lalu, dia sudah menyampaikan tanggapan filosofis mengenai kemungkinan kehilangan satu medali emas.
"Itu menyedihkan karena selama bertahun-tahun kami bekerja keras untuk mengumpulkan medali emas dan bekerja keras untuk menjadi juara, tapi ini hanyalah salah satu masalah," kata Bolt kepada Reuters.
ANTARA