TEMPO.CO, Jakarta - Petenis asal Swiss, Roger Federer, berhasil mengalahkan petenis asal Spanyol, Rafael Nadal, dalam final ajang Australia Terbuka 2017. Dengan kemenangan itu, Federer terus mempertajam rekornya sebagai petenis putra dengan gelar Grand Slam terbanyak sepanjang masa.
Dengan kemenangan itu, Federer telah mengumpulkan total 18 gelar juara Grand Slam atau yang terbanyak dalam sejarah. Adapun Nadal berada di posisi kedua bersama dengan petenis legendaris Amerika Serikat, Pete Sampras, dengan 14 gelar. Tempat ketiga diisi petenis asal Serbia, Novak Djokovic, yang telah mengumpulkan 12 gelar.
Tak hanya itu, Federer menjadi petenis dalam sejarah yang memenangkan lima atau lebih gelar di tiga Grand Slam berbeda, yakni lima gelar Australia Terbuka, lima Amerika Serikat Terbuka, dan tujuh Wimbeldon.
Dalam final Australia Terbuka 2017 yang berlangsung Ahad kemarin, Federer mengalahkan Nadal dalam pertarungan 5 set (6-4, 3-6, 6-1, 3-6, 6-3).
Kemenangan ini menjadi kebangkitan petenis 35 tahun itu setelah sejak pertengahan tahun lalu mengalami cedera lutut. Dalam perjalanannya menuju final, Federer juga mengalahkan 3 petenis berperingkat 10 besar dunia, di antaranya Tomas Berdych, Kei Nishikori, dan Stanislas Wawrinka.
Federer tak bisa memastikan apakah ini adalah tahun terakhirnya mengikuti kompetisi Australia Terbuka. Namun dia mengaku selalu senang bermain di lapangan Melbourne Park.
"Saya sudah tampil di sini selama hampir 20 tahun," kata Federer. "Saya selalu menikmati ini, begitu juga dengan keluarga saya."
"Terima kasih lagi untuk semua. Saya berharap melihat Anda tahun depan. Jika tidak, ini adalah hari indah di sini dan saya tidak bisa lebih senang untuk menang malam ini," ujarnya.
BBC | FEBRIYAN