TEMPO.CO, Jakarta - Tim renang Indonesia mengakhiri uji coba di 48th Singapura National Age Group dengan manis, yakni menorehkan 9 rekor nasional. Rekor terakhir diciptakan Aflah Fadlan Prawira dalam lomba super final nomor 1500 meter gaya bebas putra di OCBC Aquatic Centre 2017, Minggu.
Fadlan mencatat waktu 15 menit 34,50 detik yang membuatnya mampu memecahkan rekornas atas namanya sendiri. Rekornas sebelumnya dibuat di SEA Games 2015 dengan catatan 15 menit 38,23 detik.
"Alhamdulillah di SNAG ini tercipta 9 rekornas, cukup menggembirakan," kata Wakil Ketua Umum PB PRSI, Harlin E. Rahardjo, seperti termuat dalam rilis PB PRSI. "Selamat untuk para atlet dan pelatih yang telah berjuang dengan baik. Akan segera dilakukan evaluasi atas performa para atlet dan akan memperbaiki kekurangan yang masih ada dan menatap event seleksi berikutnya yaitu Kejurnas Palembang."
Fadlan hanya menempati peringkat 2 di final itu, di belakang perenang Malaysia Welson Sim dengan catatan 15 menit 31,10 detik. Welson akan jadi pesaing utama Fadlan dalam SEA Games 2017, Agustus mendatang.
Fadlan senang sekali bisa kembali mencetak rekornas di nomor spesialis saya. "Dengan Sim memang saya kalah, tapi saya mengalami kemajuan dengan selisih waktu yang semakin dekat. Saya akan tingkatkan kemampuan," kata dia.
Menurut pelatih Fadlan, David Armandoni, selama di Singapura, Fadlan mencetak 3 rekornas, yakni di nomor 400 m gaya bebas, 800 m gaya bebas, dan 1500 m gaya bebas. "Ini kemajuan yang pesat buat Fadlan," kata dia. "Ada beberapa kekurangan yang perlu diperbaiki untuk kecepatan berenangnya. Juga kondisinya belum 100 %, jadi sebelum SEA Games akan lebih cepat lagi."
Pada lomba hari terakhir, di Super final nomor 50 meter gaya dada, perenang nasional Indra Gunawan (29 tahun ) mempersembahkan medali emas dengan catatan waktu 28,44 detik. Peringkat kedua ditempati perenang nasional lainnya Gagarin Nathaniel Yus (22 tahun) dengan waktu 28,64 detik.
Catatan waktu terbaik Indra 27,82 detik di Kejuaraan dunia 2009 Italia, yang masih jadi rekornas hingga saat ini. Sedangkan SEA Games 2015 Indra mencatat waktu 28,27 detik meraih medali emas.
"Saat ini masih dalam evaluasi, banyak yang perlu diperbaiki. Di kejurnas Palembang masih dalam tahap evaluasi, yang pasti kita mantapkan belum SEA Games. Pokoknya tradisi emas harus terjaga," kata Indra.
Medali emas juga diraih tim Indonesia yang juara di super final nomor estafet 4x100 m putra dengan catatan waktu 3 menit 42,59 detik. Tim Indonesia menurunkan Siman Sudartawa di gaya punggung, perenang kedua Gagarin Nathaniel Yus dengan gaya dada, perenang ketiga Triady Fauzi, dan perenang keempat Raymond Sumitra Lukman gaya bebas.
Di super final nomor 200 meter gaya punggung putri, perenang Yessy Venisia Yosaputra meraih medali emas setelah menjadi yang tercepat dengan catatan 2 menit 19,37 detik, peringkat dua ditempati perenang Pelatnas lainnya Nurul Fajar Fitriyanti dengan catatan waktu 2 menit 20,11 detik. "
Catatan saya sudah mulai meningkat sejak PON 2016 lalu. Kemudian pada kejurnas di Palembang harus bisa mencapai 2 menit 17 detik, yang kemudian terus meningkat sebelum SEA Games," kata Yessy penuh optimistis. Yessy sendiri masih memegang rekornas yang tercipta di SEA Games 2011 yakni 2 menit 15,73 detik.
Sedangkan di Super Final nomor 200 meter gaya ganti putri, perenang pelatnas Ressa Kaniadewi (23 tahun) hanya menempati peringkat dua dengan catatan 2 menit 19,50 detik. Ressa juga belum bisa memecahkan rekornas atas namanya sendiri di PON 2016 yakni 2 menit 19,12 detik. Ressa mendapat medali perak.
Masih di nomor yang sama, Azzahra Permatahani berhasil mencatat waktu terbaiknya menjadi 2 menit 19,49 detik. Sebelumnya Azzahra mencatat waktu 2 menit 19,80 detik.
NURDIN