TEMPO.CO, Jakarta - Pembalap tim Ducati, Andrea Dovizioso, berhasil merebut podium kedua pada balapan MotoGP Qatar di Sirkuit Losail, Senin dini hari tadi. Dovi sempat memimpin balapan sebelum disalip oleh pembalap tim Movistar Yamaha, Maverick Vinales, yang menjadi juara.
Dovi mengaku cukup senang dengan hasil itu. Keberhasilannya merebut tempat kedua merupakan hasil perjudiannya dalam pemilihan ban.
Pembalap asal Italia itu mengatakan bahwa dirinya berspekulasi dengan memasang ban belakang lunak pada balapan. Meskipun ban lunak itu membuatnya tak bisa bertarung maksimal pada akhir balapan, Dovi menilai hasil itu cukup baik.
Baca: MotoGP: Finis Keempat di Qatar, Marquez Mengeluh
"Saya kira perjudian yang kami lakukan terbukti benar karena kami memiliki kecepatan yang bagus sebelum balapan di mulai tetapi kami tak bisa menyelesaikan lomba di depan Maverick. Dia memiliki kecepatan yang berbeda dan itulah kenyataannya," ujar Dovi.
"Kami melakukan perjudian kelembapan udara sangat tinggi dan kami awalnya mengira balapan akan berjalan lambat. Jadi, menggunakan ban lunak, jika anda tak mendorong dengan maksimal maka anda akan bisa menghemat ban. Semuanya berjalan dengan sangat bagus karena setelah Zarco terjatuh saya mampu memimpin dan saat itu saya bisa menghemat ban dan itulah satu-satunya cara untuk menyelesaikan balapan."
"Saya tahu karena Vinales memiliki kecepatan yang lebih baik dan ban lebih keras. Saya mencoba konsisten tetapi tak memaksimalkan potensi ban belakang. Saya melakukan itu pada lima putaran terakhir ketika saya banyak kehilangan ban belakang," lanjutnya.
Baca juga: Finis Ketiga di MotoGP Qatar, Rossi: Lebih Baik dari Tahun Lalu
Dia mengaku memiliki kelebihan dari Vinales pada beberapa titik. Namun, menurut dia, Vinales tampak sudah mengetahui kelemahannya di sejumlah titik. Dengan kondisi ban yang sudah menipis, Dovi mengatakan bahwa dirinya tak bisa berbuat banyak untuk mengejar Vinales.
"Pada beberapa tikungan saya tak bisa lebih cepat dari dia tetapi pada beberapa tikungan saya lebih cepat dibanding Vinales. Pada lima putaran terakhir saya mencoba semua cara tetapi Maverick sudah tahu titik lemah saya di lintasan. Dia menyalip saya pada titik yang tepat pada satu putaran sebelum putaran terbaik dan bisa membuka jarak sedikit."
"Saya tak bisa bertarung saat itu, saya hanya mencoba untuk menahan dia karena pada lima putaran terakhir dia tampak lebih kuat dan pada beberapa titik dia jauh lebih cepat dibandingkan saya," kata Dovi.
CRASH|FEBRIYAN