TEMPO.CO, Jakarta - Wakil Presiden Jusuf Kalla meminta penambahan nomor pertandingan di Asian Games 2018 mendatang harus benar-benar dikaji. Kalla tak ingin permintaan penambahan yang diajukan oleh cabang-cabang olahraga ini menjadi kontra produktif dalam upaya meraih medali emas.
"Jangan sampai, kita ingin menambah nomor, namun negara lain yang malah mendapat medali emasnya," kata Jusuf Kalla dalam siaran persnya, Rabu, 10 Mei 2017.
Baca: Asian Games 2018 Pertandingkan 420 Nomor
Kalla menyatakan bahwa ia paham dengan keinginan cabang-cabang yang keberatan dengan pengurangan nomor pertandingan. Nomor pertandingan di Asian Games 2018 tidak jauh beda dengan Incheon 2014. Namun ia menekankan agar prinsip efektif dan efisiensi harus tetap diutamakan.
Keinginan untuk menambah nomor pertandingan di sampaikan oleh cabang wushu, bridge, akuatik, dan jetski. Beberapa cabang juga menyampaikan keluhan berkaitan dengan pendanaan pelatnas yang disampaikan Pertina, lalu izin kerja bagi pelatih asing yang diungkapkan PB PRSI, serta izin memasukkan barang impor uang dihadapi cabang PB Pesti.|
Baca: Kalla Prediksi Asian Games 2018 Dapat Sponsor Rp1,5 Triliun
"Mengenai keluhan-keluhan soal izin, saya minta ke Menpora dan Ibu Puan untuk membantu menyelesai. Kalau perlu soal izin kerja, besok sudah keluar izinnya," ujar Kalla.
Ketua Pelaksana INASGOC Erick Thohir menyatakan keluarnya Keppres dan Perpres dalam waktu dekat akan menjamin kerja INASGOC akan kian cepat untuk kesiapan Asian Games.
"Selain jaminan untuk mempercepat kerja sudah ada, saya senang dengan forum dialog ini karena menunjukkan kita akan bisa mencapai tujuan untuk kesuksesan Asian Games selama kita bersatu dan solid," ucap Erick.
MAYA AYU PUSPITASARI