TEMPO.CO, Jakarta - Indonesia menginginkan agar ajang Islamic Solidarity Gams (ISG) lebih serius diikuti dan tidak lagi dijadikan sasaran antara seperti yang sudah-sudah. Dalam pergelaran ISG IV 2017 yang digelar 12-22 Mei di Baku, Azerbaijan, Indonesia menempati peringkat 8 klasemen medali.
Hasil di ISG IV 2017 tersebut meleset dari target. Indonesia sebenarnya membidik peringkat 5, namun hanya berhasil menempati peringkat 8. Indonesia mengumpulkan 6 emas, 29 perak, 23 perunggu. Indonesia mengirimkan 111 atlet untuk berlaga di 13 cabang olahraga dari 18 yang ditampilkan.
"Sudah saatnya ajang ISG mendapatkan perhatian lebih, karena secara kualitas kompetisi memang sudah semakin baik. Kita ternyata belum mampu bersaing dengan atlet-atlet dari Eropa, terutama untuk cabang olahraga terukur," ujar Muddai Madang, Wakil Ketua Kontingen Indonesia di ISG IV 2017.
Muddai menilai Indonesia sebenarnya berpotensi mendapatkan emas lebih banyak, jika kontingen dipersiapkan lebih serius.
"Perak sebanyak 29 keping itu sebenarnya dapat ditingkatkan menjadi emas, jika persiapan atlet kita lebih baik. Atlet kita masih kekurangan jam terbang, sehingga sulit bersaing. Untuk ISG mendatang, kita harus lebih banyak melakukan uji coba sebelum diterjunkan ke ISG. Kualitas ISG sudah nyaris sejajar dengan Asian Games," kata Muddai menambahkan.
ISG adalah pesta olahraga 4 tahunan yang digagas Islamic Solidarity Sport Federation (ISSF). Ajang ini diikuti oleh 57 negara anggota Organisasi Konferensi Islam (OKI). Pada pergeralan ISG III 2013 di Pelembang, Indonesia menjadi juara umum.
Klasemen 10 Besar Medali ISG IV 2017
No. Negara Emas Perak Perunggu Total
1. Azerbaijan 75 50 37 162
2 Turkey 71 67 57 195
3 Iran 39 26 33 98
4 Uzbekistan 15 17 31 63
5 Bahrain 12 5 4 21
6 Algeria 7 12 21 40
7 Morocco 7 5 15 27
8 Indonesia 6 29 23 58
9 Egypt 6 5 7 18
10 Kyrgyzstan 4 5 8 17.
KOI | DON