TEMPO.CO, Jakarta - Siti Hardiyanti Rukmana (Mbak Tutut) turun gunung untuk membantu membenahi Pengurus Besar Perserikatan Baseball-Softball Seluruh Indonesia (PB Perbasasi).
Putri mantan orang nomor satu di Indonesia ini ditunjuk sebagai ketua dewan pembina PB Perbasasi pimpinan Andhika Monoarta .
Pelantikan kepengurusan dilakukan oleh Ketua Umum KONI Pusat Tono Suratman di gedung serbaguna, Senayan, Jakarta, Rabu. "Kami sangat mendukung peran pemuda dalam peningkatkan prestasi. Makanya saya kembali lagi ke sini (Perbasasi)," kata Mbak Tutut saat dikonfirmasi usai pelatikan.
Menurut dia, mengurus softball dan baseball bukan hal yang baru karena sebelumnya pernah terlibat langsung dalam mengenalkan, pembinaan, hingga mendukung kegiatan atlet Indonesia di kancah internasional. "Pada tahun 80-an saya sudah di sini. Jadi bukan orang baru," katanya sambil tersenyum.
Kehadiran putri pertama mantan Presiden Soeharto menjadi perhatian pengurus PB Perbasasi, pengurus KONI Pusat maupun undangan yang hadir dalam pelantikan. Bahkan, kedatangan disambut langsung oleh Ketua KONI Pusat Tono Suratman.
Setelah pelantikan selesai, meski dalam pengawalan cukup ketat banyak undangan yang hadir meminta foto bersama dengan mantan menteri pada era pemerintahan Presiden Soeharto itu. Hanya saja, kegiatan foto tersebut tidak berlangsung lama.
Sementara itu Ketua Umum PB Perbasasi periode 2017-2021 Andhikan Monoarfa mengatakan sejak awal dirinya memang menjalin komunikasi dengan Mbak Tutut agar mendapatkan dukungan.
Setelah terpilih dirinya kembali melakukan komunikasi dan komunikasi tersebut sesuai dengan rencana.
"Dari awal saya meminta Mbak Tutut untuk memberikan dukungan. Ternyata beliau sangat mendukung dan menerima posisi sebagai ketua dewan pembina PB Perbasasi," katanya.
Menurut dia, dengan dilantiknya PB Perbasasi periode 2017-2021 pihaknya akan langsung bergerak cepat untuk menjalankan program yang telah ditetapkan yang satu diantaranya adalah akan melakukan sensus atau pendataan atlet maupun pelatih softball-baseball dari Sabang sampai Merauke.
ANTARA